Kabar24.com, JAKARTA—Presiden "Jokowi" Joko Widodo diminta untuk memahami karakter konflik partai politik (parpol) yang terjadi di Tanah Air menyusul adanya risiko serangan balik kepada pemerintah.
Pengamat Politik Margarito Kamis mengatakan, saat ini semua petinggi parpol bisa saja baik kepada Jokowi karena berharap penyelesaian konflik parpolnya.
“Namun petinggi parpol itu, bisa menyerang balik karena menganggap Jokowi mengintervensi pengadilan yang saat ini menjadi wadah penyelesaian konflik dua parpol itu,” katanya dalam agenda diskusi rutin di DPR, Selasa (24/2/2015).
Untuk itu, jelasnya, Jokowi harus melihat detil setiap perkembangan kisruh di internal parpol, misalnya Partai Golkar dan PPP.
“Jangan sampai, parpol yang berkonflik akan menyerang balik Jokowi karena intervensi penyelesaian yang dianggap terlalu jauh.”
Pasalnya, Margarito menganggap, saat ini posisi Jokowi di parpol pendukung, Koalisi Indonesia Hebat (KIH), tidak seharmonis sebelum Pilpres 2014.
“PDIP pun tidak menunjukkan senyum seperti saat pilpres lalu,” ujar Margarito.
Menurutnya, sikap hati-hati itu perlu dipegang oleh Presiden untuk membina dukungan politis.
“Dukungan politis itu penting karena Jokowi tidak bisa sendirian menjalankan negara. Minimal perlu DPR yang diisi oleh fraksi perwakilan parpol,” ujarnya.