Bisnis.com, JAKARTA—Setelah sebelumnya terkesan enggan terlibat dalam membantu serangan ke basis milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kini Amerika Serikat mulai dengan tegas menyatakan siap mengambil alih kota Mosul dari kelompok milisi tersebut.
Serangan ke kota terbesar kedua setelah Baghdad tersebut akan dimulai paling lambat Mei mendatang. Bahkan serangan terhadap milisi yang telah melakukan pembantaian terhadap para tawanannya itu bisa saja dimulai pada April.
Menurut seorang pejabat komando sentral AS, operasi itu akan melibatkan sedikitnya 20 ribu pasukan Irak, termasuk tiga brigade Peshmerga. AS memperkirakan jumlah tentara ISIS yang menguasai Mosul tidak lebih dari 2.000 orang.
“Secara militer, ISIS sudah lemah,” ujar pejabat tersebut sebagaimana dikutuip Huffingtonpost.com, Jumat (20/2/2015). Dia menambahkan bahwa ISIS menemui kesulitan dalam menguasai dan menambah wilayah kekuasaannya di Irak dan setiap hari makin lemah.
Serangan itu akan dilakukan menjelang bulan Ramadan dan pada musim panas, menurut pejabat itu. Namun demikian serangan itu bisa berubah kalau pasukan Irak tidak siap.
Pernyataan dari Pentagon tersebut dikeluarkan setelah sepekan ISIS berhasil mengepung kota al-Baghdadi, ibu kota provinsi Anbar. Kota itu merupakan tempat para marinir AS melatih tentara Irak.