Bisnis.com, JAKARTA - Tun Dr. Mahathir bin Haji Mohamad adalah seorang politikus Malaysia. Dia Perdana Menteri Malaysia keempat, menjabat dari dari 16 Juli 1981 hingga 31 Oktober 2003. Dia lahir 10 Juli 1925 (89 tahun), di Alor Setar, Malaysia. Dari pernikahannya dengan Siti Hasmah pada 1956, dia dikaruniai anak Mukhriz Mahathir, Mokhzani Mahathir, Marina Mahathir.
Putra dari Wan Tempawan Wan Hanapi dan Mohamad Iskandar, yang buku memoirnya menimbulkan perdebatan dan perbincangan hangat dikalangan bloggers mengenai "I am Indian blood but a Malay", dilahirkan pada 20 Disember 1925 oleh Wan Tempawan di sebuah rumah di Lorong Kilang Ais, Seberang Perak, Alor Setar, Kedah. Ibunya Wan Tempawan binti Wan Hanafi adalah keturunan Wan Mat Saman, Menteri Besar Kedah yang keturunan Wan Mat Saman. Beliau adalah anak bungsu Encik Mohamad bin Iskandar dan Wan Tempawan binti Wan Hanafi yang dikurniakan sembilan orang anak.
Catatan dalam buku Sejarah Kedah mengisahkan silsilah keturunan Wan adalah cucu-cicit Mahsuri, serikandi Melayu dari Langkawi yang mati dibunuh karena difitnah oleh pemerintah Langkawi ketika itu --Datuk Karma Wijaya-- yang dendam karena tidak dapat memperisterikannya. Wanita itu dituduh berzinah dengan seorang pemuda bernama Deramang.
Mahatir kerap bersikap keras. Bahkan suka mengkritik orang yang tidak disukainya. Misalnya, saat dia mengaku kecewa setelah memilih Abdullah Ahmad Badawi sebagai pemimpin UMNO dan perdana menteri untuk menggantikannya. Ia mengumumkan pengunduran diri dari UMNO pada 19 Mei 2008 untuk menekan Badawi agar ia mundur dari jabatannya.
Dia melayangkan kritikan pedas dan berujung sulit diselesaikan. Akibat itu, The Star mengutip pernyataannya pada 27 Juli 2006 mengenai pekerjaan barunya selain mengkritik.
Namun, terhadap Presiden Indonesia Joko 'Jokowi' Widodo, dia terkesan. "Dia tampak senang dengan apa yang ia lihat dan alami… dan saya pikir dia adalah orang yang didedikasikan untuk pekerjaannya."
"Dia ingin membuat Indonesia lebih baik dan ia berpikir bahwa di beberapa daerah, Malaysia bisa berfungsi sebagai model yang baik," tambah Dr Mahathir.
Presiden dan istrinya Iriana tiba di Malaysia pada Kamis lalu untuk perjalanan bilateral pertama Jokowi di luar negeri. Selama perjalanan, Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak sepakat untuk menunjuk utusan khusus untuk membantu menyelesaikan lama batas maritim antara kedua negara. Para pemimpin juga sepakat untuk mendirikan sebuah Sekolah Indonesia di Sarawak.