Kabar24.com, JAKARTA -- Pengamat Politik Hanta Yuda mengharapkan Presiden Joko Widodo berani dalam memutuskan status pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan secepatnya.
"Intinya harus berani ambil keptusan. Entah itu mau dilantik atau tidak," katanya dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (7/2/2015).
Menurut dia jika Presiden terlalu lama menunda keputusan maka akan memunculkan persepsi publik yang membuat iklim politik semakin tidak menentu. Sehingga dapat mengganggu kinerja presiden.
Kendati demikian keputusan tersebut nantinya harus mengedepankan politik harmoni agar semua pihak dapat terwakili. Karenanya, Presiden mesti terampil dalam mengelola dinamika dan negosiasi politik saat ini.
"Bagaimana negosiasikannya. Tentu harus ada keberanian apa pun risikonya," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan berharap presiden dapat memanfaatkan waktu saat ini untuk mempertimbangkan keputusannya terhadap pelantikan Komjen Budi Gunawan.
"DPR hanya pasif sepanjang itu hanya memberikan rekomendasi kepada Presiden," katanya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menjelang lawatan ke luar negeri berjanji akan memberikan kepastian terkait status Kapolri pada Senin, Selasa atau Rabu depan.
Adapun Kompolnas pada Jumat lalu di Mabes Polri telah mewawancarai empat nama calon baru Kapolri guna mengantisipasi batalnya pelantikan Komjen Budi Gunawan.
Keempat nama itu adalah Komjen Budi Waseso, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Badrodin Haiti, dan Komjen Putut Eko Bayu Seno.