Bisnis.com, JAKARTA--Setelah sempat beredar buku yang mengandung unsur propaganda Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dan lolosnya buku ajar untuk siswa sekolah dasar (SD) yang terselip konten cerita dewasa, kini beredar lagi buku yang membolehkan orang berpacaran untuk melakukan zina.
Ketua Yayasan Anak Bangsa Berdaya dan Mandiri dan Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan buku berjudul ‘Saatnya aku Belajar Pacaran' karya Toge Aprilianto ini dianggap melanggar nilai agama, etika, dan moral bangsa serta merusak pola pikir generasi muda.
Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Anies Baswedan diminta turun tangan agar buku-buku yang punya potensi merusak generasi muda tidak lagi lolos ke publik.
“Lolosnya buku-buku yang mengandung konten berbahaya bagi anak dan remaja kita sudah berkali-kali terjadi. Pemerintah harus ambil tindakan agar ada efek jera, baik bagi penulis maupun penerbit yang menerbitkan buku-buku mengandung ‘racun’ seperti ini. Pemerintah jangan hanya diam. Jangan harap revolusi mental tercipta kalau buku-buku seperti ini masih ada di pasaran,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (4/2/2015).
Wakil Ketua Komite III DPD yang antara lain mengurusi bidang pendidikan, keagamaan, budaya, dan perlidungan anak ini mengatakan, paradigma di Indonesia apalagi di kalangan anak dan remaja, masih menganggap buku yang sudah diterbitkan apalagi ada di toko buku, kontennya adalah benar.
“Dari gaya bahasanya buku ini ditujukan untuk remaja. Buku ini sangat bahaya. Saya menyebutnya buku racun karena menganggap berzina adalah hal yang biasa. Di mana tanggungjawab moral penulis dan penerbit. Tega-teganya buku seperti ini dilempar ke pasar,” ujarnya.
Fahira meminta pemerintah punya strategi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Selama ini, masyarakatlah yang selalu awas dan menemukan buku-buku berkonten berbahaya beredar di toko-toko buku.
Sebagai informasi beberapa hari ini media sosial dihebohkan dengan hadirnya buku ‘Saatnya Aku Belajar Pacaran’ karya Toge Aprilianto yang diterbitkan percetakan Brillian Internasional yang berlokasi Sidoarjo.
Buku ini ramai diperbincangkan oleh netizen setelah diposting oleh akun Facebook Teeamtamzir Bugeazt di group Facebook Komunitas Bisa Menulis. Ratusan orang pun menanggapi dan mengecam foto halaman buku tersebut.
Pada bagian halaman yang diposting tersebut, penulis mengatakan obrolan tentang ajakan berhubungan seksual menjadi bahasan paling penting dalam berpacaran.
Penulis juga mengatakan menjadi hal yang wajar jika pacar mengajak untuk berhubungan seks. Yang lebih memprihatinkan lagi, si penulis justru memberikan solusi jika pacar mengajak berhubungan seks dengan solusi mengiyakan untuk menurutinya. Asalnya baik si pembaca dan pacarnya sama-sama siap untuk menanggung akibatnya.
Walau sudah meminta maaf, buku ini terlanjur beredar di masyarakat sejak 2010. Hingga saat ini pembelian versi pdf buku ini masih tersedia di internet.