Kabar24.com, AMMAN - Keluarga pilot Yordania yang dibunuh oleh kelompok garis keras Negara Islam (IS) mengutuk perbuatan itu, dan menyerukan pembalasan.
Beberapa anggota keluarga pilot itu mulai berkumpul di Ibu Kota Yordania, Amman, setelah IS menyiarkan video yang memperlihatkan pilot tersebut dibakar hidup-hidup.
Video yang memperlihatkan pembunuhan pilot tersebut disiarkan cuma beberapa hari setelah IS memenggal wartawan berkebangsaan Jepang.
Samer al-Kasasbeh, anggota keluarga pilot tersebut, menyerukan pembalasan dan mendesak Yordania agar menarik diri dari koalisi internasional yang memerangi IS.
Keluarga pilot tersebut menyampaikan kemarahan mereka dengan dibunuhnya keluarga mereka. Pilot itu, Moaz al-Kasasbeh, ditangkap setelah pesawatnya jatuh di Suriah pada Desember lalu. Sejak itu, ia telah menjadi pion utama buat IS.
Pemerintah Yordania telah mengatakan siap melakukan pertukaran tahanan dengan IS sebagai imbalan bagi pembebasan al-Kasasbeh dan seorang wartawan Jepang Kenji Goto.
Namun tenggat bagi pertukaran tersebut berakhir pada 29 Januari, sementara itu Jordania menuntut diberikannya butki dari anggota IS bahwa bahwa al-Kasasbeh masih hidup.
Pemerintah Yordania menyatakan sudah mengkonfirmasi bahwa pria yang dibakar hingga tewas itu memang al-Kasasbeh dan TV Yordania melaporkan pembunuhan itu terjadi pada 3 Januari, jauh lebih cepat dibandingkan dengan waktu yang diusulkan Jordania bagi pertukaran tahanan dengan IS.
Di Washington, Presiden AS Barack pada Selasa berjanji akan menggilas kelompok fanatik IS, setelah disiarkan video yang memperlihatkan pilot Yordania tersebut dibakar hidup-hidup.
Obama, yang menyebut itu sebagai tanda lain "kekejaman" kelompok fanatik tersebut, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Itu, saya kira, akan menggandakan kewaspadaan dan tekad di pihak koalisi global untuk memastikan bahwa kemampuan mereka diturunkan dan akhirnya mereka dikalahkan." Menurut presiden AS tersebut, IS beroperasi dengan ideologi "kebangkrutan", apa pun itu.
Dalam pidato kenegaraannya pada Januari, Obama mendesak Kongres agar mensahkan resolusi yang mengizinkan penggunaan kekuatan terhadap IS, salah satu dari sedikit bidang yang tampaknya akan membuat dia dan Kongres, yang dikuasai kubu Republik, bisa bekerjasama.
Sementara itu, pasukan militer AS dan negara mitra koalisi terus melancarkan 14 serangan udara terhadap anggota IS di Suriah dan Irak, kata Departemen Pertahanan AS pada Selasa (3/2/2015).
"Angkatan Bersenjata berduka atas gugurnya seorang pahlawan dan menekankan bahwa darahnya takkan sia-sia," demikian antara lain isi satu pernyataan militer Yordania, yang menjanjikan pembalasan "dengan tingkat yang sama dengan tragedi yang dihadapi Yordania".
Raja Yordania Abdullah II telah mempersingkat kunjungannya ke Washington, setelah disiarkannya video mengenai dibunuhnya pilot Yordania.