Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APEL BERBAKTERI: Apel "maut" Granny Smith dan Gala Dirazia di Kota Ini

Razia menyeluruh dilakukan terhadap dua jenis buah apel yang diduga terkontaminasi bakteri yang bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan.
Ilustrasi/stemilt.com
Ilustrasi/stemilt.com

Kabar24.com, PEKALONGAN -- Razia menyeluruh dilakukan terhadap dua jenis buah apel  yang diduga terkontaminasi bakteri yang bisa menyebabkan kematian janin dalam kandungan. 

Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, segera melakukan razia peredaran apel impor jenis Granny Smith dan Gala asal California yang diduga mengandung bakteri Listeria Monocytogenes di sejumlah pasaran dan toko modern.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMMK Kabupaten Pekalongan Siswanto di Pekalongan, mengatakan razia terhadap peredaran apel berasal dari Amerika Serikat itu direncanakan dilaksanakan Senin (1/2/2015).

"Untuk memastikan tidak atau adanya peredaran dua jenis apel yang terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes itu, kami akan melakukan razia ke sejumlah toko buah di pasar tradisional dan 'minimarket'," katanya.

Didampingi Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dewi Fabanyo, Siswanto mengatakan penarikan terhadap apel impor itu karena diduga mengandung bakteri Listeria Monocytogenes yang dapat membahayakan masyarakat yang mengonsumsi buah itu.

Meski ada dampak dari bakteri Literia Monocytogenes, kata dia, jarang mengakibatkan pengonsumsi buah apel itu sakit tetapi bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti lansia dan ibu hamil akan menimbulkan penyakit menyerupai flu.

"Bagi orang lansia, serangan bakteri Literia Monocytogenes dapat mengganggu lebih jauh ke dalam tubuhnya sedang untuk ibu hamil bisa menyerang janin yang berakhir dengan keguguran atau bayi yang dilahirkan meninggal dunia," katanya.

Pedagang buah Afiq mengaku sudah lama tidak menjual buah-buahan impor, terutama apel jenis Granny Smith dan Gala asal California atau pun jeruk.

"Saya sudah jarang berjualan buah impor karena buah tersebut hanya diminati masyarakat kelas menengah dan ke atas sedang warga ekonomi ke bawah jarang minat membeli buah itu," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper