Kabar24.com, JAKARTA - AS dan Inggris memanfaatkan agen intelijen mereka untuk retas komputer di sejumlah negara dengan menggunakan teknologi peretasan yang canggih sebagaimana diungkapkan mantan agen rahasia AS Edward Snowden.
Menurut para peneliti keamanan perusahaan peranti lunak Kaspersky Lab, sebagian besar kode itu cocok dengan apa yang sebelumnya ditemukan di sejumlah komputer sebagaimana diberitakan sebuah majalah di Jerman.
Komputer-komputer tersebut telah terinfeksi Regin, seperangkat alat peretas yang terungkap pada November lalu.
Peneliti Lead Kaspersky, Costin Raiu mengatakan program peretasanlewat keyboard komputer yang disebut Qwerty dilakukan melalui Regin. Para agen negara Barat menggunakan Regin selama satu dekade terakhir.
"Kelompok penyerang menggunakan program Regin menurut kesimpulan kami,” ujar Raiu sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (28/1/2015).
Majalah Jerman Der Spiegel dan sejumlah media lainnya melaporkan sebelumnya bahwa Regin juga digunakan untuk meretas perusahaan telekomunikasi Belgia, Belgacom.
Menurut Snowden, aksi itu bertujuan untuk memata-matai telepon seluler di Eropa.