Bisnis.com, SEMARANG — Bank Indonesia Perwakilan Tegal bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan mendorong kelompok petani tambak setempat meningkatkan kapasitas produksi udang vaname yang berorientasi ekspor.
Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Bandoe Widiarto mengatakan lahan tambak di Kota Pekalongan seluas 700 hektare merupakan bekas rob yang terjadi sekitar 2009. Di lokasi tersebut, ujarnya, mayoritas warga yang semula bekerja serabutan akhirnya terdorong untuk membudidayakan udang vaname.
Dari 816 kepala keluarga, saat ini sekitar 150 kk yang belum berbudidaya udang vaname.
“Kami bekerjasama dengan pemda, universitas dan kementerian terkait mendorong peningkatan kapasitas produksi udang vaname di wilayah itu,” ujar Bandoe kepada Bisnis, Kamis (22/1).
Pada tahun lalu, kata dia, pihak BI Tegal telah memberikan bantuan kepada alat ukur serta kendaraan roda tiga yang biasa dipakai oleh petani setempat.
Bandoe menerangkan pada tahun ini BI fokus meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa memberikan bantuan berupa pakan udang karena harganya terus melambung.
“Petani selalu mengeluhkan harga pakan yang naik terus. Sebisa mungkin kendala ini bisa teratasi,” paparnya.
Peluang ekspor lebih banyak untuk udang vaname sangat menjanjikan. Pasalnya, belakangan terakhir pasar internasional kekurangan pasokan udang sekitar 700.000 ton-800.000 ton.
Di samping itu, Jepang dan Uni Eropa menyetop pengiriman udang dari negara pengekspor seperti India, Malaysia, Vietnam dan Thailand dengan dalih rawan terserang penyakit sehingga produksi udang dunia menurun.
Pemkot Pekalongan menyiapkan anggaran senilai Rp1 miliar guna instalasi listrik ke lokasi tambak percontohan di Degayu, Kota Pekalongan, Jateng. Proyek sambungan listrik ke area tambak mulai beroperasi pada tahun ini.
Wali Kota Pekalongan Ahmad Basyir meminta kepada petani tambak agar tidak khawatir mengenai pasokan listrik karena sudah tersedia instalasi listrik ke area tambak.
“Tahun ini, target kami potensi tambak akan difasilitasi sambungan listrik,” paparnya.
Basyir mengakui Pekalongan bagian utara yang berdekatan dengan laut sangat berpotensi dijadikan lahan tambak. Pasalnya, hasil panen dari budidaya tambak terutama jenis udang dapat meningkatkan taraf perekonomian warga setempat.
Dia mencontohkan wilayah Degayu yang semula terkena rob besar tiga tahun lalu akhirnya bisa dimanfaatkan warga untuk area percontohan tambak udang. Hal itu juga atas dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Saat ini, usaha budidaya udang terus berkembang. Dari lahan yang ada dikelola 50 kelompok petani tambak,” paparnya.