Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERKEBUNAN JATIM: Tahun Ini Produksi Naik Tapi Ekspor Berpotensi Lesu

Performa ekspor produk perkebunan Jawa Timur pada 2015 berpotensi melembam di tengah deraan problema produktivitas dan masih lemahnya permintaan global, kendati angka produksi berbagai komoditas unggulan diyakini meningkat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, SURABAYA—Performa ekspor produk perkebunan Jawa Timur pada 2015 berpotensi melembam di tengah deraan problema produktivitas dan masih lemahnya permintaan global, kendati angka produksi berbagai komoditas unggulan diyakini meningkat.

Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Jatim Isdarmawan Asrikan mengakui sektor perkebunan Jatim, yang mendominasi sekitar 48% dari total produksi sektor perkebunan nasional, bakal menghadapi tantangan yang cukup berat tahun ini.

“Sebenarnya kunci dari sektor perkebunan di Jatim adalah menaikkan produktivitas per satuan hektare. Yang harus diperkuat adalah research and development-nya. Kopi misalnya, produktivitas kita masih 700 kg/ha, di Vietnam sudah 2-3 ton/ha,” ujarnya ketika ditemui Bisnis, Kamis (15/1/2015).

Direktur Pemasaran PT PTPN XII (Persero) Yus Martin, sementara itu, mengungkapkan prospek ekspor dari sektor perkebunan Jatim tahun ini masih akan tergerus cobaan permintaan, padahal produksi komoditas andalan seperti kopi, kakao, dan karet naik.

“Proyeksi ekspor [produk perkebunan] 2015, melihat perkembangan perekonomian global, saat ini nampaknya juga akan menimbulkan efek kurang bagus karena daya beli China bakal turun. Negara tujuan ekspor kita sebagian besar ke China, Eropa, dan AS. Pasar sedang lesu.”

PTPN XII sendiri mengelola 34 unit kebun dengan total luas lahan 80.000 ha, atau mendominasi wilayah perkebunan Jatim. Yus menyebut produksi beberapa komoditas yang dikelola perusahaan pelat merah itu sebenarnya berpeluang meningkat tahun ini.

Produksi karet diproyeksi naik menjadi 13.000 ton dari 12.800 ton tahun lalu, kopi robusta menjadi 3.400 ton dari 2.100 ton, serta kakao edel menjadi 800 ton dari 400 ton.

Sementara itu, kopi arabica diproyeksi turun menjadi 12.500 ton dari 12.900 ton, dan teh menjadi 2.400 ton dari 2.500 ton.

“Idealnya, kalau dilihat dari kondisi tersebut, nilai penjualan tahun ini mampu mencapai Rp750 miliar, jika dibandingkan dengan pembukuan 2014 senilai Rp660 miliar. Ada kenaikan 14%,” sambung Yus.

Namun, dia mengungkapkan berbagai faktor internal seperti dampak pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 10% produk pertanian menjadi batu pemberat kinerja sektor perkebunan di provinsi beribu kota Surabaya itu.

“Ini menimbulkan stagnansi dari segi penjualan lokal, karena bebannya jadi bertambah 10%. Kami dari asosiasi sudah bersama-sama mengajukan penangguhan, karena dampaknya ke industri dalam negeri sangat dirasakan, terutama kepada petani yang menerima akibatnya.”

Khusus untuk komoditas karet, yang paling menderita tekanan harga internasional, dia mengatakan PTPN XII telah memberi imbauan di Jatim untuk menahan produksi manakala harga sudah terjungkir di bawah US$1,5/kg.

“Imbauan ini nampaknya sudah mulai berdampak, sehingga harga berangsur-angsur naik. Yang bisa kami lakukan untuk karet saat ini tidak banyak, karena kami kalah bersaing dengan produsen baru di Indochina. Di [Jatim], tanamannya sudah tua, sehingga produktivitas kurang.”

Harga Komoditas Perkebunan Jawa Timur Kelas High-Grade*:

------------------------------------------------------------------------------------

Komoditas:                Harga (US$/kg)**:

------------------------------------------------------------------------------------

Karet                           1,61

Kopi arabica                6,65

Robusta                       3,27

Kakao edel                  7,6

Kakao bulk                  3,2

Teh                              1,87

------------------------------------------------------------------------------------

*) Ket: Kelas high-grade mendominasi 90% produksi untuk pangsa pasar ekspor

**) Ket: Harga FoB (di Pelabuhan Tanjung Perak, tidak sampai di pembeli), eksklusi PPN 10%

 

Harga Komoditas Perkebunan Jawa Timur Kelas Low-Grade*:

------------------------------------------------------------------------------------

Komoditas:                Harga (Rp/kg)**:

------------------------------------------------------------------------------------

Karet                           11.000-15.000

Kopi arabica                23.000-24.000

Kopi robusta               22.000-29.000

Kakao edel                  13.000-37.000

Kakao bulk                  12.500-32.000

Teh                              9.000-11.000  

------------------------------------------------------------------------------------

*) Ket: Kelas low-grade mendominasi 10% produksi untuk pangsa pasar domestik

**) Ket: Harga gudang, eksklusi PPN 10%

Sumber: PT PTPN XII (Persero), 2015

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper