Bisnis.com, BATU - Pemkot Batu, Jawa Timur, menjanjikan bantuan modal kepada pedagang setelah revitalisasi pasar Batu selesai dilakukan. Pemberian modal dilakukan untuk meringankan beban pedagang selama proses revitalisasi.
Ketua Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD) Pasar Batu yang juga Sekretaris Kota Batu, Widodo, mengatakan pemberian bantuan modal tersebut untuk meringankan beban pedagang karena harus menempati tempat penampungan sementara (TPS).
“Saat ini sedang dilakukan perhitungan berapa besarnya bantuan modal yang akan diberikan sesuai kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batu,” kata Widodo, Selasa (13/1/2015).
Menurutnya bantuan modal akan diberikan setelah pembangunan pasar Batu selesai pada tahun ini. Bantuan tersebut hanya akan diberikan kepada pedagang yang mengantongi surat keputusan (SK) dan memiliki bedak di pasar Batu. Sehingga tidak semua pedagang akan mendapat bantuan modal karena pemkot tidak ingin kasus relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Batu Tourism Center (BTC) beberapa tahun lalu terulang.
Berdasarkan data di dinas koperasi perindustrian dan perdagangan (diskoperindag) jumlah pedagang yang mengantongi SK sebanyak 2.090 orang.“Mereka ini menempati kios, los atau bedak di seluruh unit,” jelas dia.
Secara prinsip bantuan yang diberikan ke pedagang akan sama. Namun begitu untuk pedagang yang memiliki kios lebih dari satu unit akan dipertimbangkan.
Pemkot tidak melegalkan pemindahtanganan SK atau kios ke pihak lain. Mereka yang tercatat dalam SK akan mendapatkan bantuan modal. Pihaknya juga tidak ingin kasus pemindahan PKL alun-alun ke BTC terulang sehingga pemkot akhirnya tidak memberikan bantuan modal karena jumlah PKL yang diajukan terus berkembang.“Awalnya yang diajukan sebanyak 180 PKL, namun setelah relokasi diputuskan ternyata jumlahnya membengkak dua kali lipat menjadi lebih dari 360 PKL. Sehingga akhirnya dibatalkan,” ujarnya.
Untuk menghindari hal itu pemkot memutuskan akan mengalokasikan bantuan modal kepada pedagang yang ber-SK saja. Pembangunan pasar tahap satu akan dimulai dari pasar buah seluas satu hektare.
Bangunan tersebut akan menampung pedagang di pasar unit sayur dan buah.Setelah pedagang buah dan sayur menempati bangunan baru, akan dilanjutkan pembangunan untuk unit lainnya.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, mengatakan pembangunan pasar diharapkan bisa dilakukan secepatnya. Mengingat pembangunan sempat tertunda selama lima tahun.“Tahun ini pembangunan pasar harus bisa dilaksanakan. Harapannya sebelum Juni, sehingga begitu memasuki bulan Ramadan pedagang sudah bisa beraktifitas di tempat penampungan sementara,” tambah dia.