Kabar24.com, FRANKFURT--Apa yang dicemaskan banyak pihak akhirnya terjadi. Jelang rapat Dewan Gubernur (DG) European Central Bank (ECB) yang dimulai 7 Januari 2015, zona euro terjerembab ke jurang deflasi.
Resesi Eropa diperkirakan terus berlanjut sepanjang 2015.
Eurostat, Kantor Statistik Uni Eropa, mengumumkan inflasi kawasan pada Desember 2014 menyentuh -0,2% atau terparah sejak 2009.
Inflasi sektor jasa yang mencapai 1,2% tidak mampu membendung penurunan harga komoditas energi yang terkontraksi hingga 6,3%.
Kepala Ekonom Berenberg Bank Holger Schmieding mengungkapkan deflasi zona euro di pengujung 2014 akan membawa dampak buruk sepanjang 2015.
"Selamat datang deflasi. Bahkan tanpa menghitung bahaya deflasi nantinya, ECB sudah dapat dikatakan gagal," katanya, Rabu (7/1).
Schmieding menambahkan ECB tidak perlu menunggu lebih lama lagi untuk meluncurkan operasi stimulus skala penuh untuk merespons merosotnya inflasi regional.
Pasalnya, spiral deflasi area euro akan membawa risiko melorotnya pertumbuhan kawasan yang sudah tertatih-tertatih sejak sepanjang 2014.
Jonathan Loynes, Kepala Ekonom Capital Economics, menuturkan ECB terlalu banyak membuang waktu untuk memperdebatkan perlu tidaknya suntikan stimulus.
Saat ini, tambahnya, pasar tidak lagi menunggu upaya ECB dan sudah mulai bereaksi.
Zona Euro Akhirnya Deflasi
Apa yang dicemaskan banyak pihak akhirnya terjadi. Jelang rapat Dewan Gubernur (DG) European Central Bank (ECB) yang dimulai 7 Januari 2015, zona euro terjerembab ke jurang deflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
24 menit yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
18 menit yang lalu
JPU Pikir-Pikir Ajukan Banding Atas Putusan Harvey Moeis
35 menit yang lalu
Alasan Hakim Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah
1 jam yang lalu