Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK MENTAH: Tren Kemerosotan Harga Sebarkan Ancaman Deflasi

Tekanan terhadap harga minyak kembali datang dari Rusia yang mencatatkan pertumbuhan produksi tertinggi sejak masa Uni Soviet berakhir pada 1989.
Ini akan membuat pemangku kebijakan sakit kepala. /bISNIS.COM
Ini akan membuat pemangku kebijakan sakit kepala. /bISNIS.COM

Kabar24.com, WASHINGTON--Tekanan terhadap harga minyak kembali datang dari Rusia yang mencatatkan pertumbuhan produksi tertinggi sejak masa Uni Soviet berakhir pada 1989.

Irak turut berkontribusi terhadap penurunan harga dengan mencatat ekspor tertinggi sejak 1980. ANZ mengharapkan melorotnya harga minyak mentah ini turut mendorong daya beli konsumen dan menyumbang pertumbuhan ekonomi global.

Namun, situasi berbeda ketika harga emas hitam tersebut tergerus lebih dari 50% sejak Juni 2014. Kecemasan terhadap potensi deflasi yang akan menghempas motor-motor ekonomi dunia sontak menyeruak.

"Ini akan membuat pemangku kebijakan sakit kepala, khususnya The Fed yang ingin melakukan normalisasi dan European Central Bank (ECB) yang terantuk inflasi rendah," tulis ANZ dalam siaran resmi, Selasa (6/1/2015).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper