Bisnis.com, MANILA – Pengelolaan pengeluaran negara yang buruk ditengarai akan menjadi hambatan utama pertumbuhan Filipina tahun lalu.
Filipina diprediksi tumbuh 6% pada 2014, melambat dari tahun sebelumnya 7%. Jika tidak meleset, pertumbuhan 6% tersebut sekaligus yang terendah dalam tiga tahun terakir.
Sekretaris Divisi Anggaran Kementerian Keuangan Filipina, Butch Abad menyampaikan bahwa buruknya pengelolaan keuangan terutama terlihat pada pemborosan yang dilakukan pegawai negeri sipil negara itu.
“PNS di Filipina adalah penghambat terbesar. Mereka tidak bekerja dengan cepat dan tidak segera bertindak jika ada masalah timbul,” ungkap Abad di Manila, Selasa (6/1).
Abad menjelaskan bahwa otorits anti-korupsi Filipina menemukan tingginya angka PNS yang hidup mewah dan gemar berlibur, namun tidak menunjukkan kinerja baik.
Dia mencatat setidaknya sejumlah program pembangunan seperti rel kereta api, pelabuhan, dan program kesejahteraan masyarakat miskin terhambat akibat lambatnya birokrasi.
Akibatnya, sebesar US$1,85 miliar atau 15% dari anggaran perencanaan pembangunan negara tidak tersentuh sama sekali selama kuartal III/2014.
“Pemerintah tahun ini harus berhati-hati dengan pengeluaran di seluruh liniDampak tidak efektifnya belanja amat signifikan pada pertumbuhan ekonomi,” kata ekonom Royal bank of Scotland Group, Vaninder Singh.