Kabar24.com, BANJARNEGARA- Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo memutuskan untuk kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana tanah longsor di kabupaten itu.
"Berdasarkan keputusan Bupati Banjarnegara, masa tanggap darurat diperpanjang selama dua pekan, yakni 5-18 Januari 2015," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio di Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (5/1/2015).
Menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan selama masa tanggap darurat yang telah diperpanjang untuk kedua kalinya, antara lain persiapan relokasi khususnya bagi korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya longsor susulan di Dusun Jemblung seperti yang terjadi pada Minggu (4/1/2015) petang.
Dalam hal ini, lanjut dia, longsor yang terjadi sekitar pukul 18.05 WIB akibat hujan deras yang berlangsung sejak pukul 17.00 WIB itu menutupi ruas jalan Banjarnegara-Karangkobar dan jembatan darurat yang terbuat dari pelat baja di Dusun Jemblung.
"Khusus untuk persiapan lahan relokasi, saat ini ada dua opsi, yakni lahan milik Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan lahan yang sedang dicarikan oleh warga," katanya.
Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pihaknya lebih cenderung untuk memanfaatkan lahan Pemkab Banjarnegara yang berlokasi di sebelah timur Pasar Karangkobar.
Menurut dia, lahan yang merupakan bekas Terminal Karangkobar itu memiliki luas 5.700 meter persegi sehingga mencukupi kebutuhan.
Akan tetapi, kata dia, pihaknya masih harus menunggu hasil uji kelayakan kondisi tanah yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
"Kalau PVMBG menyatakan lahan itu layak dan aman, relokasi akan segera dilakukan," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Koordinator Posko Aju BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan bahwa akses jalan Banjarnegara-Karangkobar yang sempat tertutup longsor sejak hari Minggu (4/1), pukul 18.05 WIB, telah dibuka sejak hari Senin, pukul 11.00 WIB.
Menurut dia, pembukaan akses jalan itu dilakukan secara manual maupun mengerahkan satu unit alat berat terutama untuk mengangkat material longsor yang menimbun jembatan darurat dan menyumbat aliran sungai di bawahnya.
"Ruas jalan yang tertutup longsor sekitar 20 meter dengan tinggi material longsoran sekitar 1 meter. Saat ini, ruas jalan tersebut sudah dibuka satu jalur sehingga dapat dilalui kendaraan secara bergantian," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan bahwa masa tanggap darurat bencana longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah telah ditetapkan sejak tanggal 8-21 Desember 2014.
"Sebelum kejadian longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sudah dalam masa darurat karena ada kejadian longsor di Kecamatan Wanayasa, Pejawaran, dan Sigaluh," katanya.
Dengan adanya longsor yang lebih besar di Dusun Jemblung, kata dia, konsentrasi penanganan darurat dialihkan di dusun itu.
Oleh karena masih banyak yang harus dilakukan terkait penanganan korban longsor khususnya di Dusun Jemblung, Bupati Banjarnegara memperpanjang masa tanggap darurat selama 14 hari terhitung sejak tanggal 22 Desember 2014 hingga 4 Januari 2015.
Bencana tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada hari Jumat, 12 Desember 2014, sekitar pukul 17.30 WIB, menimbun sekitar 35 rumah warga.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi.
Secara keseluruhan jumlah jenazah yang ditemukan sebanyak 98 orang, 65 orang di antaranya dapat diidentifikasi sebagai warga Dusun Jemblung. (Antara)