Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIBURAN AKHIR TAHUN 2014: Malioboro Diserbu Wisatawan, Keuntungan Pedagang Melimpah

Pedagang kain dan pakaian berbahan dasar batik di kawasan Malioboro meraup pendapatan berlipat di tengah serbuan para wisatawan dalam dan luar Negeri ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

Kabar24.com, JOGJA – Pedagang kain dan pakaian berbahan dasar batik di kawasan Malioboro meraup pendapatan berlipat di tengah serbuan para wisatawan dalam dan luar Negeri ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

Triyanto, pedagang batik di Pasar Beringharjo, mengatakan musim liburan Natal dan Tahun Baru merupakan kesempatan untuk menghabiskan stok.

Pedagang asal Klaten ini mengaku telah menyiapkan barang sejak berbulan-bulan sebelumnya untuk dijual pada musim liburan Natal dan Tahun Baru.

"Kami mulai jahit sejak 2 bulan lalu. Sengaja untuk dijual sekarang. Pakai momen liburan. Penjualan setiap hari tentunya tidak pasti ya, tetapi setiap liburan bisa habis 10 karung," ujarnya kepada JIBI saat ditemui di kiosnya di sekitar los 14 Pasar Beringharjo, Selasa (30/12).

Pada periode liburan Natal dan Tahun Baru, dalam sehari, pihaknya dapat melepas hingga 300 kodi produk batik kepada pembeli. Jumlah tersebut melonjak berkali-kali lipat jika dibandingkan rata-rata penjualan pada hari-hari biasa sebanyak 5 - 10 kodi.

"Kami jualan batik tok. Ada baju, kain, beragam. Sekarang ini warna-warna yang kalem yang banyak dicari," katanya.

Pada musim liburan, ujarnya, sebagian besar pembeli merupakan wisatawan yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. Mereka datang dari kota lain seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dari pulau lain seperti Sumatera dan Kalimantan, bahkan dari luar Negeri.

"Kalau orang Jogja yang beli sedikit. Banyaknya wisatawan yang jalan-jalan di sekitar Malioboro atau yang memang sengaja datang ke sini [Beringharjo]," katanya.

Dia memroyeksikan kondisi penjualan akan kembali normal setelah musim libur panjang berakhir pada 1 Januari 2015.

Triyanto menyebutkan meskipun mengalami kenaikan penjualan berkali-kali lipat dibandingkan hari biasa, terjadi penurunan keuntungan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Pasalnya, ujarnya, ada kenaikan harga bahan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November lalu. Di sisi lain, ujarnya, penjualan tidak setinggi pada musim liburan Natal dan Tahun Baru 2014 karena banyak pembeli cenderung menahan atau mengurangi pembelian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper