Bisnis.com, JAKARTA - Pulo Gadung, kini menjadi salah satu pusat industri di wilayah timur Jakarta yang paling pesat pertumbuhannya.
Kawasan ini merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Timur meliputi 7 kelurahan yakni Kel.Pisangan Timur, Kel.Cipinang, Kel.Jatinegara, Kel.Jati, Kel.Rawamangun, Kel.Pulogadung dan Kel.Kelurahan Kayu Putih.
Kecamatan Pulo Gadung dibentuk pada 1956, yang dikenal sebagai kawasan yang memproduksi perabot rumah tangga.
Adapun perabot tersebut meliputi a.l. produk rantang, dandang, alat menjemur, kursi, lemari pakaian, dan kuda-kudaan untuk mainan anak-anak.
Selanjutnya sejak 1970-an kawasan Pulo Gadung mengalami perubahan yang cukup pesat, seiring dengan dibangunnya berbagai pabrik dan menjadi pusat industri, serta dibangun terminal bus antara kota yang selalu ramai saat mudik Lebaran.
Mengenai nama Pulo Gadung itu, Zaenuddin HM menjelaskan dalam buku karyanya berjudul “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman terbitan Ufuk Press pada Oktober 2012.
Zaenuddin menulis nama Pulo berasal dari jenis ubi-ubian yang pada masa lampau banyak tumbuh di kawasan tersebut.
Salah satunya adalah ubi Gadung, jenis ubi yang rasanya sangat gurih jika direbus atau digoreng.
Bentuknya menyerupai bangkoang, tetapi ukurannya jauh lebih besar dengan warna kulit kecokelatan.
Mungkin karena daerah itu banyak ubi Gadung, maka disebut Pulo Gadung. Pulo berasal dari kata Pulau, yang artinya pulau yang banyak tumbuh ubi Gadung.