Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mencatat sepanjang tahun ini, sebanyak 62 tahanan kepolisian melarikan diri dari sel tahanannya. Lalu 8 tahanan tewas bunuh diri dan satu tahanan diperkosa.
Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, 62 tahanan yang melarikan diri tersebut 42 diantaranya tersangkut kasus narkoba, 12 diantaranya terkait kasus pencurian kendaraan bermotor dan 8 orang sisanya adalah tersangka kasus lain.
Selain itu, IPW juga mencatat, sebanyak 15 tahanan melarikan diri dari polsek, 10 tahanan melarikan diri dari 2 polres, kemudian 5 tahanan kabur dari Polda Kaltim dan 32 lainnya kabur dari pusat rehabilitasi narkoba di Lido, Jawa Barat.
"Polri ternyata tak kunjung becus menjaga pelaku kejahatan yang sudah ditangkap dan ditahannya. Setidaknya hal ini terlihat dari data sepanjang 2014," tutur Neta dalam siaran pers yang diterima Bisnis di Jakarta, Jumat (26/12/2014).
Kemudian berdasarkan catatan IPW, sepanjang tahun 2014 juga ada 5 tahanan tewas bunuh diri di 4 Polsek, kemudian 2 tahanan tewas di 2 polres, lalu 2 tahanan tewas di 2 polda, dan satu tahanan wanita berusia 24 tahun diperkosa dua tahanan pria di Polsek Wajo, Sulselbar.
"Kasus ini menunjukkan bahwa Polri belum mampu mengamankan sel tahanannya dan belum mampu memberi keamanan bagi tahanan yang ditahannya," kata Neta.
Menurut Neta, setidaknya ada 4 kasus yang sebagian besar para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol eternit sel, lalu 2 kasus lain melarikan diri dengan cara menggergaji tralis besi dan menjebol tembok ada satu kasus serta melarikan diri melalui pintu gerbang ada satu kasus.
"Tahun 2014 ini tahanan polisi yang kabur mengalami peningkatan tajam. Sebab di 2013 tahanan polisi yang kabur hanya 30 orang. Mereka kabur dari 14 kantor polisi. Tahun 2012 malah lebih banyak, yakni ada 93 tahanan kabur dari 26 sel tahanan polisi," tukas Neta.
