Bisnis.com, WASHINGTON—Pemerintah Amerika Serikat akan mengumumkan bahwa pemerintah Korea Utara berada di balik serangan siber yang meretas komputer Sony Pictures Entertainment dan mendesak studio untuk menarik rilis "The Interview".
Berdasarkan sumber yang enggan disebutkan namanya, aparat penegak hukum dan intelijen AS telah mengumpulkan hukti yang cukup untuk menentukan dengan pasti bahwa pemerintah Korea Utara yang bertanggung jawab.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya, sumber dari pemerintah AS yang mengetahui investigasi tersebut menuturkan perbuatan tersebut belum jelas dari mata-mata dari negara tersebut yang merekrut peretas atau hanya mendukung.
Pengumuman tersebut akan segera muncul. Sony Corp. Culver City, basis studio di California membatalkan rencana rilis film pada 25 Desember 2014 pasca jaringan bioskop terbesar tidak berniat menayangkan The Interview.
Serangan siber dapat memicu pemerintah AS untuk menentukan bentuk pertanggungjawaban dan otoritas untuk melindungi perusahaan swasta yang mengontrol bagian utama dari keuangan, energi, dan infrastruktur negara.