Bisnis.com, JAKARTA - Institusi pendidikan tinggi islam berperan penting untuk menghadang ancaman radikalisasi di Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengaku selalu membanggakan kepada pemimpin dunia lain tentang keunikan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim yang berhasil menjalankan sistem demokrasi.
Pemimpin dunia, lanjutnya, juga sering bertanya tentang penanganan gerakan radikal dan ancaman terorisme di Indonesia.
“Saya selalu sampaikan bahwa pendekatan keamanan hampir di seluruh dunia itu, pendekatan yang tidak selesaikan masalah. Pendekatan di Indonesia adalah pendekatan keagamaan dan pendekatan kultural,” kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (9/12/2014).
Presiden mengatakan pendidikan islam, termasuk perguruan tinggi islam, adalah kunci dari pendekatan keagamaan dan pendekatan kultural tersebut.
Hal itu yang menjadi latar belakang dukungan pemerintah terhadap sistem pendidikan tinggi islam di Indonesia yang saat ini mencakup 55 perguruan tinggi islam negeri dan 638 perguruan tinggi islam yang dikelola swasta.
“Cara-cara seperti itu akan menjadikan kita menjadi pusat bagi negara-negara lain bertanya dan belajar,” kata Jokowi.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komarudin Hidayat mengatakan salah satu peran pendidikan tinggi islam adalah menghapus perasaan terpinggirkan lulusan pesantren yang biasanya berada di pelosok Indonesia.
Pendidikan tinggi bagi siswa jebolan sistem pendidikan islam, jelasnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjalani karier dan profesi yang biasanya hanya bisa dikerjakan oleh lulusan sistem pendidikan umum.
“Banyak anak-anak yang dulunya termarjinalkan, anak-anak santri, bahkan di antara mereka itu ada potensi terorisme radikalisme , dengan masuk UIN kita beri beasiswa, kemudian mereka merasa menjadi warga yang sah dari bangsa Indonesia,” kata Komarudin.
Presiden Jokowi berdialog dengan para rektor perguruan tinggi islam di dalam acara peresmian tiga universitas islam negeri dan 9 institut agama islam negeri.
UIN yang diresmikan adalah UIN Wali Songo Semarang, Jawa Tengah; UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan; dan UIN Sumatera Utara Medan, Sumatera Utara.
Adapun IAIN yang diresmikan berlokasi di Samarinda, Kalimantan TImur; Palangkaraya, Kalimantan Tengah; Kendari, Sulawesi Tegah; Manado, Sulawesi Utara; Jember, Jawa Timur; Salatiga, Jawa Tengah; Purwokerto, Jawa Tengah; Palopo, Sulawesi Selatan; dan Langsa, Aceh.