Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dompet Dhuafa Sambangi Banjarnegara

Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menurunkan tim kemanusiaan untuk merespon longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara.

Kabar 24.com, JAKARTA --  Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa menurunkan tim kemanusiaan untuk merespon longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara.

Tim gabungan kemanusiaan Dompet Dhuafa yang terjun ke lapangan bencana alam itu terdiri dari tim evakuasi Disaster Management Centre (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Purwokerto, Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah) dan cabang Dompet Dhuafa di Jawa Tengah bersama elemen relawan lainnya.

Adapun elemen relawan yang tergabung dalam respon di antaranya Persatuan Baitul Mal Wa Tanwil Indonesia, Mahasiswa kedokteran Universitas Muhammadyah Purwokerto dan Pelayanan Kesehatan Ummat Gumeelar.

Beberapa aktivitas yang dilakukan Dompet Dhuafa, selain evakuasi yakni identifikasi korban, mengurus jenazah, aksi layanan kesehatan bagi para pengungsi, dapur umum, dan terapi psikologis untuk anak-anak pengungsi.

“Dalam merespon bencana baik di dalam maupun luar negeri, kita selalu bersinergi, berkolaborasi, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat baik perorangan maupun lembaga.

Modal sosial tersebut bisa bersegera turut andil, di tahap respon, recovery, maupun tindakan preventif,” ujar Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa yang tengah berada di Qatar dalam agenda World Zakat Forum (WZF) pada Minggu
(14/12).

Ahmad mengatakan  Dompet Dhuafa turut menangani sejak awal bencana dan selalu ditindaklanjuti dengan berbagai program pemberdayaan baik di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Bentuk program yang bisa dilakukan Dompet Dhuafa adalah pemberdayaan pascabencana seperti pemberian modal usaha ataupun keterampilan untuk bisa bekerja.

Selepas bencana, Dompet Dhuafa juga mengupayakan agar kasus bencana seperti longsor tidak terulang. Hal ini dilakukan dengan penyadaran kepada warga melalui program pengurangan risiko bencana melalui sekolah mitigasi bencana.

“Penyadaran kepada warga untuk tidak membuah sampah sembarangan, dilarang menebang hutan dan melakukan penghijauan,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Efita
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper