Bisnis.com, BATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu, Jawa Timur, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) setempat meminta kepada pemilik bangunan berukuran besar di wilayahnya untuk menyediakan area resapan air.
Kepala pelaksana harian BPBD Kota Batu, Sasmito, mengatakan area resapan air untuk menghindari terjadinya banjir akibat meluapnya air sungai saat terjadi hujan lebat.
Hujan deras yang mengguyur kota Batu berpotensi menyebabkan banjir akibat meluapnya air sungai. Bahkan baru-baru ini banjir sempat menimpa warga di kelurahan Sisir dan Temas kota Batu.
“Peristiwa banjir tersebut membuat kami kuatir. Untuk menghindari kejadian serupa kami mengimbau semua pemilik bangunan besar seperti hotel, rumah makan, obyek wisata dan lainnya agar menyediakan area resapan air,” kata Sasmito, Jumat (12/12/2014).
Dengan begitu agar air yang berasal dari aktifitas bangunan tersebut tidak lagi dibuang ke sungai. Sehingga sewaktu hujan lebat volume air sungai yang meningkat masih bisa tertampung dan tidak sampai meluap ke permukiman warga. “Selain itu kemungkinan banjir saat hujan lebat juga bisa diminimalisir karena area resapan air relatif mencukupi,” jelas dia.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Kota Batu membagikan sekitar 60.000 bibit tanaman keras dan buah kepada masyarakat sebagai upaya penghijauan sekaligus mencegah terjadinya banjir maupun tanah longsor.
Kepala Bidang Perkebunan dan Kehutanan Distanhut Kota Batu, Heru Waskito, mengatakan tanaman yang dibagikan itu meliputi bibit pohon produksi seperti durian, jambu, sirsat, nangka, dan bibit tanaman keras lainnya.
“Pembagian bibit bertepatan dengan peringatan satu miliar pohon dan bertujuan untuk mencegah erosi dan banjir, termasuk menghijaukan kembali lahan yang gundul,” ujar Heru.
Pembagiannya dilakukan secara merata di 24 desa/kelurahan. Bibit juga bisa diambil di kantor Distanhut secara geratis. Bibit pohon juga ditanam di area hutan kota agar terlihat lebih hijau dan cantik.
Sejumlah desa di wilayah kecamatan Bumiaji misalnya membutuhkan bibit pohon baik produksi maupun tanaman keras mengingat wilayah tersebut rawan terhadap banjir maupun tanah longsor.