Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mematok target investasi asing di daerah tersebut mencapai US$25 juta tahun depan.
Ollyandes, Kepala Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Sumbar mengatakan target penanaman modal asing naik 4,16% dari target tahun sebelumnya yang hanya US$24 juta, meski realisasi tahun ini masih jauh dari target.
“Target tahun depan sedikit naik dari tahun sebelumnya,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (5/12/2014).
Dia menyebutkan realisasi investasi asing sampai Oktober tahun ini baru menyentuh angka US$14 juta dari target US$ 24 juta.
Rendahnya pencapaian target itu disebabkan kebijakan pemerintah pusat melalui UU Minerba yang menyebabkan sektor pertambangan di Sumbar mengalami penurunan.
Namun, dia meyakini target yang dipatok pada 2015 bisa tercapai mengingat prioritas pemerintah setempat yang menawarkan sektor pariwisata dan energi panas bumi (geothermal) sebagai jualan utama kepada investor asing.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pengusaha asal Rusia sudah menunjukkan ketertarikan menanamkan investasi di Sumbar, setelah kunjungan ke Rusia dan Belarusia.
“Kami akan tawarkan investasi di bidang energi, yaitu bidang panas bumi. Pengusaha-pengusaha di Rusia sudah menunjukkan ketertarikan,” katanya.
Irwan menyebutkan pemerintah Sumbar akan memfasilitasi kedatangan calon investor asal Rusia pada Februari tahun depan, untuk meninjau potensi panas bumi yang ada di Sumbar.
Dia mengatakan dari 17 titik panas bumi, masih tersisa 11 titik yang akan diserahkan pengelolaannya kepada sektor swasta. Sementara enam titik lainnya sudah digarap PT Supreme Energy dan PT Hitay Energy.
Selain panas bumi, Pemprov Sumbar juga menawarkan investasi sektor pariwisata dan hilirisasi industri. Sejumlah negara, kata Irwan, sudah menyatakan minat untuk berinvestasi di bidang pengembangan dan pengolahan tuna.
“Dengan pemerintah Kerajaan Maroko sudah ada kesepakatan kerjasama, dengan Belarusia juga sudah ada penjajakan untuk pengembangan tuna di Sumbar,” ujarnya.
Dia meyakini dengan gencarnya promosi yang dilakukan, akan mengundang banyak investor untuk menanamkan modalnya di Ranah Minang.