Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAPAL IKAN TENGGELAM DI RUSIA: Data Antemortem Korban KM Oryong 501 Mudah Didapat. Ini Sebabnya

Pengumpulan data antemortem WNI korban tenggelamnya Kapal Oryong 501 asal Korea Selatan yang tenggelam di Laut Bering, Rusia pada Senin (1/12/2014) berlangsung cepat, karena para ABK tersebut tercatat secara resmi.
Kapal Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014./Reuters-Sajo Industry-Yonhap
Kapal Oryong 501 tenggelam di Laut Bering, lepas pantai wilayah Chukotka timur jauh Rusia, 1 Desember 2014./Reuters-Sajo Industry-Yonhap

Bisnis.com, JAKARTA - Polri meyakini pengumpulan data antemortem WNI korban tenggelamnya Kapal Oryong 501 asal Korea Selatan yang tenggelam di Laut Bering, Rusia pada Senin (1/12/2014) berlangsung cepat, karena para anak buah kapal tersebut tercatat secara resmi.

Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Kombes Pol Anton Castilani mengatakan Polri memiliki data jelas untuk mencari para keluarga dari 35 WNI anak buah kapal (ABK) kapal pukat tersebut.

"Karena proses pemberangkatan mereka ini baik, administrasinya baik, bisa kita temukan seluruh keluarganya," kata Anton, Jumat (5/12/2014).

Dia mengatakan Polri telah membentuk tim untuk penanganan kasus ini, mengumpulkan sampel DNA para korban dan kemudian dikirimkan ke Korea Selatan untuk proses identifikasi jenazah.

Kendati masih dalam proses pembuatan profil DNA, korban WNI tenggelamnya kapal yang dioperasikan Sajo Industries itu, identifikasi di lokasi juga dibantu secara visual oleh ABK yang berhasil diselamatkan.

Meskipun demikian, Pemerintah Korea Selatan masih tetap menunggu data resmi soal korban asal Indonesia dari Pemerintah Indonesia.

"Korea masih tunggu data kami untuk identifikasi, sesuai dengan prosedur yang berlaku," jelas Anton.

Lebih lanjut Anton menyampaikan, mengingat cuaca dingin yang sedang berlangsung di Rusia, maka kondisi jenazah masih bagus, sehingga mudah dikenali.

Berdasarkan kondisi tersebut, Tim DVI mempertimbangkan pemberangkatan tim untuk membantu proses identifikasi.

"Sedang dipertimbangkan, mengingat Korea penyidikannya kuat, kondisi korban juga masih baik. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan," papar Anton.

Kapal Oryong 501 berangkat dari Korea Selatan pada 10 Juli lalu, membawa 60 kru yang terdiri atas 35 ABK asal Indonesia, 13 ABK asal Filipina, dan 11 ABK asal Korea Selatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper