Bisnis.com, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah segera mengantongi Standari Nasional Indonesia agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dalam perdagangan bebas Asean mendatang.
Muhammad Sidik Salam, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulsel, mengemukakan pihaknya akan memfasilitas pelaku UMKM dalam kepengurusan SNI hingga mengantongi sertifikasi produk.
Menurutnya, penerapan sertifikasi tersebut akan mendongkrak brand image produk Sulawesi Selatan sehingga memiiki daya saing yang tinggi dan dapat diterima secara luas di pasar nasional maupun global.
Sejauh ini, jumlah UMKM yang beroperasi di Sulsel mencapai sekitar 880.000 unit yang bergerak di berbagai sektor usaha produktif. Kendati demikian, sebagian besar UMKM tersebut belum mengantongi standarisasi produk terkhusus yang bergerak di industri kreatif.
"Kami secara berkelanjutan terus melakukan sosialisasi ke UMKM untuk melakukan standarisasi produk, selain itu secara rutin melakukan EXPO untuk membantu pemasaran produknya," kata Sidik, Kamis (4/12/2014).
Di sisi lain, sertifikasi produk juga diharapkan bisa meyakinkan pihak perbankan agar agresif dalam menyalurkan pinjaman untuk pelaku UMKM di Sulsel. Apalagi, resiko kredit macet sektor tersebut cenderung meningkat sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data bank sentral, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sektor UMKM di Sulsel hingga kuartal III/2014 bahkan telah mencapai 5,47% atau telah melewati batas aman kredit bermalasah yakni 5%.
Adapun, total pinjaman perbankan untuk sektor UMKM Sulsel dalam periode tersebut mencapai Rp26,77 triliun atau 33,27% terhadap total kredit UMKM yang mencapai Rp80,46 triliun.
Dari realisasi kredit UMK tersebut, sekitar 68% digunakan untuk modal kerja sedangkan sisanya digunakan pelaku usaha untuk investasi.
Sulsel Dorong UMKM Kantongi SNI
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendorong seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah segera mengantongi Standari Nasional Indonesia agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dalam perdagangan bebas Asean mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu