Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang memerlukan investasi hingga Rp250 miliar untuk pengolahan sampah di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Padang Afrizal Chaidir menyebutkan potensi produksi sampah di daerah terbilang besar mencapai 900 ton per hari.
Namun, kemampuan pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) baru sekitar 450-500 ton per hari.
“Padang masih membutuhkan investor untuk menanamkan modalnya dalam pengelolaan sampah,” katanya, Selasa (2/12/2014).
Dia mengatakan hanya sebagian kecil dari sampah tersebut yang baru termanfaatkan, sehingga diperlukan investasi untuk pengelolaan dan pengembangan agar memiliki nilai tambah.
Menurutnya, saat ini pemerintah sudah mulai melakukan pengelolaan melalui Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengelola sampah-sampah tersebut menjadi energi listrik dengan nilai investasi sekitar Rp8 miliar.
“Ditargetkan pertengahan tahun depan, sudah ada hasil dari investasi itu,” ujarnya.
Agar potensi besar tersebut tidak menguap begitu saja, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Padang menawarkan investor menanamkan modalnya di sektor pengelolaan sampah di Kota Bingkuang.
“Kami buka peluang kerjasama untuk pengelolaan sampah di Padang, baik untuk kompos maupun energi listrik, potensinya cukup besar,” kata Didi Aryadi, Kepala BPMP2T Padang.
Dia menyebutkan peluang investasi pengelolaan sampah di Kota Padang di antaranya dalam bentuk sanitari land fill yang menghasilkan gas metan dan pembangunan pabrik pupuk kompos.
Diperkirakan nilai investasi untuk pengelolaan dan pengembangan sampah tersebut mencapai Rp250 miliar, dengan ketersediaan lahan seluas 18 hektar milik Pemkot Padang.
Menurut Didi, kawasan TPA Air Dingin memang belum memiliki masterplan pengembangan, feasibility study maupun detail engineering design (DED), sehingga nilai investasi bisa mengerucut dari estimasi yang ditawakan.
Untuk akses ke daerah tersebut, dia menyebutkan sudah ada jalur transportasi yang lancar, jaringan listrik, air, dan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan dibangunnya pabrik skala besar.