Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JOKOWI Minta Korpri Tinggalkan Mental Priyayi

Korps Pegawai Republik Indonesia memperingati HUT Ke-43 dengan melakukan upacara bendera di lapangan Monas yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo serta 15.000 peserta dari lintas instansi.

Bisnis.com, JAKARTA - Korps Pegawai Republik Indonesia memperingati HUT Ke-43 dengan melakukan upacara bendera di lapangan Monas yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo serta 15.000 peserta dari lintas instansi.

Presiden menghimbau anggota Korpri harus meninggalkan mental priyayi kemudian beralih pada era birokrasi melayani. Korpri juga harus menjadi pemersatu bangsa dengan meninggalkan ego sektoral maupun ego kedaerahan.

"Berikan pelayanan yang makin cepat, tepat, murah dan mudah. Tinggalkan mentalitas priyayi, jadilah birokrat yang melayani dengan sepenuh hati untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat," kata Jokowi dikutipo dari siaran pers Kemenpan RB, Senin (1/12/2014).

Presiden berpesan dengan hadirnya UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Korpri akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai ASN RI (Korps ASN RI) yang berperan menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi serta mewujudkan jiwa Korps ASN sebagai pemersatu bangsa.

Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi mengatakan untuk mengakselerasi pencapaian visi pemerintahan kabinet kerja, saat ini kementerian tengah memacu gerakan nasional revolusi mental ASN. Selain untuk mengubah budaya priyayi menjadi birokrasi yang melayani sepenuh hati, implementasinya dilakukan melalui gerakan penghematan nasional.

Surat Edaran Menteri PANRB No. 10/2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan SE No 11/2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan di Luar Kantor serta SE No 12/2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana diyakini bisa mengubah mental priyayi menjadi birokrasi.

Yuddy mengatakan bentuk nyata gerakan penghematan itu yakni penghematan listrik, telepon, AC, Air, penghematan penggunaan belanja barang dan belanja pegawai di antaranya perjalanan dinas, pembelian ATK, pengadaan kendaraan dinas, penyajian menu makanan tradisional dengan buah-buahan produksi dalam negeri serta optimalisasi penggunaan fasilitas kantor.

Adapun hidup sederhana yang dicanangkan Yuddy adalah membatasi undangan yang hadir dalam resepsi pernikahan tidak lebih dari 1000 orang atau 400 undangan, tidak memperlihatkan kemewahan, tidak memberikan karangan bunga, serta menghentikan publikasi advetorial ucapan selamat yang menggunakan biaya tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper