Bisnis.com, BUKITTINGGI—Kongres IX Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) di Bukittinggi, Sumatra Barat, akhirnya menetapkan pasangan Suwarjono-Arfi Bambani sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal periode 2014-2017 setelah melalui pemilihan sengit.
Keduanya mengumpulkan 157 suara mengalahkan pasangan Abdul Manan-Renjani Pusposari yang hanya meraih 88 suara, dari total 245 suara representatif perwakilan 37 AJI Kota.
Dalam pidato kemenangannya, Suwarjono (Suara.Com) mengajak seluruh anggota AJI kembali bersama-sama membangun dan membesarkan organisasi.
“Saya kira ke depan tugas kita (pengurus dan seluruh anggota AJI) akan semakin banyak. Butuh komitmen bersama untuk membesarkan AJI,” ujarnya, Minggu (30/11/2014).
Sementara itu, Sekjen terpilih Arfi Bambani (Viva.co.id) menyebutkan sejumlah hal baru dari hasil Kongres IX AJI itu menjadi tantangan dan prioritas pengembangan organisasi.
Resolusi dari kegiatan kongres itu di antaranya AJI menyambut kehadiran jurnalis warga, AJI menolak secara tegas keterlibatan anggotanya dalam partai politik, Majelis Etik mempunyai kekuatan lebih besar untuk memberikan sanksi terhadap pelanggaran etik di organisasi.
Selain itu, Arfi mengatakan pengurus akan melakukan penarikan iuran secara nasional yang akuntable, dan terakhir AJI membentuk bidang baru yakni komunikasi dan data untuk memperkuat basis pengembangan kompetensi anggota yang outputnya mendirikan sindikasi berita.
Strategi itu merupakan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan jurnalis, yang belakangan menjadi perdebatan sengit dan prioritas keja organisasi.
Proses pemilihan Ketum dan Sekjend AJI pengganti Eko Maryadi-Suwarjono berlangsung sengit. Sidang pleno yang dipimpin Aryo Wisanggeni, Upi Asmaradana, dan Syofiardi Bachyul menetapkan dua pasangan calon dari empat calon yang sempat beredar.
Pasarang Abdul Manan (Tempo) dan Renjani Pusposari (Forbes) dicalonkan AJI Jember, sedangkan pasangan Suwarjono-Arfi dicalonkan AJI Pekanbaru. Sementara dua nama yang sempat mencuat Iman D. Nugroho (CNN Indonesia) dan Ruslan Sangadji (The Jakarta Post) batal maju.
Manan-Renjani dalam visinya mengangkat isu penguatan organisasi, pemerataan program ke AJI-AJI kota, keterbukaan informasi, kesejahteraan jurnalis, kebebasan pers, dan isu-isu jurnalis perempuan.
“Salah satu yang penting kami tawarkan adalah pemberian small grant bagi AJI kota yang kesulitan mengakses pendanaan,” katanya.
Sementara Jono-Arfi menawarkan program kerja menyangkut isu kemandirian AJI Kota, pengembangan profesi dan etik, ketenagakerjaan, advokasi, perempuan dan anak, data dan informasi, penyiaran, internet, dan dana dan usaha.
Pemilihan dengan sistem pemungutan suara tertutup sempat diulang karena jumlah kertas suara melebihi jumlah suara. Pemungutan ulang berlangsung hingga pukul 3.00 WIB dinihari, dengan kemenangan untuk Jono-Arfi.