Bisnis.com, MANILA – Pertumbuhan Filipina melambat pada kuartal III/2014 ke level terlemah sejak 2011. Perlemahan pertumbuhan terutama disebabkan oleh lesunya belanja pemerintah.
Otoritas Statistik Filipina mencatat negara itu tumbuh 5,3% pada kuartal ketiga setelah naik 6,4% pada kuartal sebelumnya. Kendati konsumsi domestik tengah gemilang dan produksi industri naik agresif, lesunya belanja pemerintah secara signifikan melemahkan ekspansi.
“Kelesuan belanja pemerintah merupakan penyebab utama. Faktor lainnya adalah memburuknya kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan,” kata ekonom ING Groep NV, Joey Cuyegkeng di Manila, Kamis (27/11).
Jika belanja pemerintah konsisten menunjukkan perlemaham, Joey menambahkan, hal ini akan berisiko mengagalkan ambisi Presiden Filipina Benigno Aquino untuk menggenjot pertumbuhan ke level 8,5% pada 2016, saat jabatan keturunan elit politik Filipina tersebut usai.
Adapun, data menunjukkan belanja pemerintah turun 2,6% pada kuartal ketiga dibanding periode sama tahun lalu, produksi sektor pertanian turun 2,7%. Di sisi lain, kontribusi indikator pertumbuhan lain seperti belanja domestik naik 5,2%, output industri naik 7,6%, dan sektor jasa tumbuh 5,4%.