Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali beralasan Imigrasi Bandara Ngurah Rai kekurangan 60 personel, sehingga berdampak terjadinya antrean wisatawan di pintu kedatangan internasional bandara.
Kepala Kanwil Hukum & Ham Bali I Gusti Ngurah Kompiang Adnyana mengungkapkan kendati kekurangan personel, pihaknya akan memecahkan masalah antrean di bandara.
"Mulai Minggu ini, hari libur bagi pegawai Imigrasi Bandara Ngurah Rai akan di kurangi, yang mana biasanya libur 2 hari seminggu, sekarang hanya 1 hari seminggu agar bisa mengisi kekurangan staf pada saat-saat jam sibuk," jelasnya di Kantor Gubernur Bali, Rabu (26/11/2014).
Dia menegaskan sudah melakukan investigasi mengenai isu adanya pungli (Pass Track) yang ditawarkan oleh oknum-oknum tertentu dengan memanfaatkan kondisi antrean yang panjang.
Selain itu, untuk mengurai antrian, pihaknya juga akan melobi pengatur penerbangan agar slot penerbangan di bandara Ngurah Rai bisa terurai, sehingga tidak menumpuk pada jam-jam tertentu.
Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Cucu Kosmala menjelaskan bahwa pada jam-jam sibuk yaitu pada pukul 12.00 sampai 18.00, ada sekitar 17 – 20 penerbangan dengan jumlah penumpang mencapai 3.000 sampai 6.000 penumpang. Jumlah itu tidak sebanding dengan konter cek yang sebanyak 14 loket, dan tidak semuanya beroperasi.
Padahal, proses pemeriksaan setiap penumpang membutuhkan waktu 30 sampai 60 detik untuk pemeriksaan di loket.
"Jadi seandainya pun semua loket di operasikan, tetap akan menimbulkan antrean,” jelasnya.
Namun, dia berjanji pihaknya akan segera mengoperasikan semua loket yang ada.
Sebelumnya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku mendapatkan keluhan dari banyak duta besar mengenai pelayanan imigrasi Bandara Ngurah Rai.
Pasalnya layanan imigrasi membuat wisatawan mancanegara antri berjam-jam sebelum memulai liburan di Bali.
"Saya dicomplain duta besar, karena orang asing antri sampai dua jam. Terakhir professor dari Jerman sampai duduk di bawah hingga selesai dan celakanya dia ditawari jalur cepat hingga ratusan dollar, syukurnya dia tidak mau," keluhnya.
Dia meminta agar imigrasi segera mencarikan solusi atas masalah tersebut. Infonya, dari 20 pintu imigrasi di terminal kedatangan internasional, hanya empat yang beroperasi, dua untuk WNI dan dua untuk wisman.