Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pengangguran Terbuka Di Bali Naik

Jumlah pengangguran terbuka di Bali mencapai 44.126 orang atau sebesar 1,9% pada periode Januari-Agustus 2014, meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 1,83% kendati pembangunan hotel marak.

Bisnis.com, DENPASAR — Jumlah pengangguran terbuka di Bali mencapai 44.126 orang atau sebesar 1,9% pada periode Januari-Agustus 2014, meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu 1,83% kendati pembangunan hotel marak.

Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat, berdasarkan jenjang pendidikan, pengangguran tertinggi didominasi tamatan SMK sebesar 4,51%, diikuti oleh jenjang universitas dan diploma sebesar 2,89%, SMA 2,29%, dan SMP 1,78%.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Panusunan Siregar, pengangguran serta angkatan kerja merupakan salah satu persoalan yang wajib ditangani oleh kependudukan di Bali.

Terlebih lagi, jelasnya,sebagai ikon pariwisata nasional yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga pencari kerja untuk mengadu peruntungan. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali diprediksi akan terus mendorong penduduk Bali maupun luar daerah.

“Meningkatnya jumlah pengangguran tidak bisa terlepas dari kenyataan tersebut, yang pada gilirannya membawa berbagai persoalan sosial ekonomi tersendiri, salah satunya adalah masalah ketenagakerjaan,” tuturnya, Selasa (18/11).

Panusunan menyarankan pemerintah daerah untuk memanfaatkan situasi ini dengan menyusun program yang dapat menggaet pengangguran terdidik tersebut. Diharapkan upaya itu dapat menarik minat pekerja terdidik yang belum mendapatkan pekerjaan.

Namun, kendati jumlah pengangguran meningkat, hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2014 menunjukkan keadaan ketenagakerjaan di Bali tergolong cukup baik. Hal ini terlihat dari tingginya jumlah penduduk yang bekerja mencapai 2,2 juta orang atau sebesar 98,10% dari jumlah angkatan kerja 2,3 juta orang.

Adapun jumlah penduduk usia bekerja di Bali mencapai 3,09 juta orang. Sementara itu, dari total penduduk usia bekerja, sebanyak 776.122 orang diantaranya masuk sebagai bukan angkatan kerja, yaitu, mereka yang hanya memiliki kegiatan bersekolah dan mengurus rumah tangga serta lainnya.

Jumlah penduduk bekerja itu mengalami peningkatan sebesar 30.556 orang (1,36%) dibandingkan Agustus 2013, tetapi menurun 4.762 orang (4,41%) dibandingkan kondisi Februari tahun ini. 

Penurunan jumlah penduduk yang bekerja dari Februari 2014 ke Agustus 2014 kemungkinan disebabkan oleh kondisi musim untuk bercocok tanam yang berbeda pada dua periode pencacahan tersebut.


Sementara itu, berdasarkan jenjang pekerjaan, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal sebesar 47,68%, sedangkan penduduk yang bekerja di sektor informal sebesar 52,32%. Penduduk yang bekerja di sektor formal didominasi oleh mereka yang berstatus sebagai buruh/karyawan sebanyak 985.146 orang (43,35%).

Penduduk yang bekerja pada sektor informal didominasi oleh mereka yang berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 366.108 orang (16,11%), dan yang berusaha sendiri sebanyak sebanyak 317.218 orang (13,96%).

Berdasarkan jumlah jam kerja, pada Agustus 2014 terdapat sebanyak 1.759.298 orang (77,4%) bekerja 35 jam ke atas perminggu, sedangkan pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu sebanyak 513.334 orang (22,59%).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper