Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan menaikkan BBM subsidi oleh Presiden Joko Widodo memunculkan beragam respon dari masyarakat. Termasuk para netizen yang meluapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Jokowi melalui sejumlah tagar twitter yang mendunia.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan presiden memperhatikan reaksi itu sebagai bagian dari proses demokrasi yang dinamis. "Itu luar biasanya demokrasi, senang sekali prosesnya dinamis, bisa kami pahami," katanya di Istana Kepresidenan, Selasa (18/11/2014).
Presiden mengakui kebijakan tak populis itu merupakan keputusan yang sulit karena tidak bisa memuaskan semua pihak. Tapi Presiden tidak ingin menunda karena pengaruhnya ke anggaran belanja sangat signifikan.
Dengan pengalihan subsidi BBM ini, warga miskin langsung mendapat kompensasi perlindungan sosial Rp200.000 per bulan. Kompensasi itu diyakini lebih dari cukup untuk menggantikan biaya BBM subsidi yang mengalami kenaikan Rp2.000 per liternya.
Adapun ruang fiskal akepada sektor produktif pembangunan infrastruktur, namun Andi belum mengetahui pembagiannya karena dihitung oleh Kepala Bappenas. "Bappenas yang rancangnya, berapa yang akan ke pupuk benih, berapa irigasi, berapa yang akan dipakai untuk cold storage nelayan, detilnya sudah ada."
Presiden Jokowi Pantau Reaksi Pasca Kenaikan Harga BBM
Kebijakan menaikkan BBM subsidi oleh Presiden Joko Widodo memunculkan beragam respon dari masyarakat. Termasuk para netizen yang meluapkan kekecewaannya kepada pemerintahan Jokowi melalui sejumlah tagar twitter yang mendunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium