Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Namibia Gelar Pemilu Secara Elektronik

Namibia akan menjadi negara pertama di Afrika yang rakyatnya akan memberikan suara secara elektronis pada pemilihan presiden dan legislatif bulan ini, kata komisi pemilihan negara itu, Jumat.
Namibia akan menggelar pemilihan presiden secara elektronik./Namibiasun.com
Namibia akan menggelar pemilihan presiden secara elektronik./Namibiasun.com

Bisnis.com, WINDHOEK , Namibia -  Namibia akan menjadi negara pertama di Afrika yang rakyatnya akan memberikan suara secara elektronis pada pemilihan presiden dan legislatif bulan ini, kata komisi pemilihan negara itu, Jumat (14/11/2014).

Lebih dari satu juta pemilih, atau hanya setengah dari total 2,3 juta penduduk Namibia, akan mengikuti pemungutan suara pada 28 November.

"Menurut saya, ini adalah kemajuan besar bagi Namibia dan kontinen Afrika secara luas," kata Nontemba Tjipueja, ketua Komisi Pemilihan, kepada AFP.

Ia mengatakan bahwa mesin pemberian suara, yang diimpor dari India, akan membantu meningkatkan keakuratan, mempercepat penghitungan, menghapuskan campur tangan manusia serta menebas kemungkinan rusaknya surat-surat suara.

"Hasilnya akan muncul pada hari yang sama, tak lama setelah pemungutan suara ditutup," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hasil akhir akan diumumkan dalam waktu 24 jam.

Pada pemilihan-pemilihan sebelumnya, hasil pemungutan suara masih harus menunggu hingga lima hari sebelum diumumkan.

"Tidak akan ada lagi surat suara yang rusak atau suara yang ditolak. Setiap suara akan dihitung," katanya.

Pada pemilihan lalu, yaitu tahun 2009, komisi pemilihan menghitung ada 12.000 surat suara yang rusak. Jumlah tersebut bernilai sama dengan satu kursi di majelis nasional.

"Kali ini akan berbeda," ujarnya.

Kendati sebelumnya ada kekhawatiran soal kemungkinan munculnya masalah teknis seperti yang diutarakan oleh beberapa kelompok oposisi, Tjipueja mengatakan semua partai politik telah sepakat soal digunakannya mesin layar sentuh.

Pada pemilihan, ada sembilan kandidat presiden, namun persaingan sesungguhnya akan terjadi antara kandidat partai South West Africa People's Organisation (SWAPO), Hage Geingob, dan pemimpin oposisi utama Rally for Democracy and Progress (RDP), Hidipo Hamutenya.

Presiden Hifikepunye Pohamba tidak dapat dipilih kembali karena ia telah menjalani batas dua kali lima tahun masa kepemimpinan.

Geingob sebelumya merupakan perdana menteri Nabimia selama 12 tahun, yaitu dari 1990 hingga 2002.  (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper