Bisnis.com, PONTIANAK--Percepatan pembangunan di wilayah perbatasan di Kalimantan Barat perlu strategi-strategi jitu.
Hal itu sampaikan Kepala Unit Pos Perbatasan Pemeriksaan Lintas Batas Aruk Badan Pengelolaan Perbatasan Provinsi Kalbar Manto Saidi pada Semiloka tersebut bertemakan Strategi dan Implikasi Percepatan Pengembangan Kawasan Perbatasan Berbasis Potensi Daerah dan Pemetaan Kemiskinan Dalam Rangka Penguatan Ketahanan Nasional, di Pontianak, Rabu (12/11/2014).
Adapun strategi-strategi yang dimaksud pertama peningkatan pembangunan sarana prasarana kawasan perbatasan disinergikan dengan konservasi lingkungan hidup.
“Strategi ini dengan membangun jalan yang disebut Jalur Inspeksi Perbatasan (JIP). Dengan JIP maka bisa mengatasi kesulitan dalam memeriksa patok batas baik itu rusak atau hilang di wilayah Indonesia,” kata Manto.
Penggagas JIP bersama dengan Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) ini menyatakan strategi kedua mengintegrasikan dan memadukan program aksi penanganan kawasan perbatasan para pengambil kebijakan.
Menurutnya, strategi ini harus dilakukan secara keroyokan dengan mengedepankan karakteristik substansi rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMD) perbatasan.
Strategi selanjutnya, kata Manto, dengan meningkatkan pembangunan perekonomian kawasan perbatasan terutama perdagangan lintas batas.
Dia mengatakan perbedaan antara Kuching, Sarawak dan kabupaten-kabupaten di Kalbar yang memiliki kawasan perbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Di mana, menurutnya, Kuching telah maju sebagai ibukota perdagangan wilayah perbatasan Kalbar.