Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembaruan Data Jadi Hambatan Investasi Peternakan di Aceh

Badan Investasi dan Promosi Aceh menilai pembaruan data masih menjadi salah satu kendala kinerja realisasi investasi di sektor peternakan. Adapun, investor membutuhkan data baru untuk mengkalkulasi potensi investasi.
Peternakan sapi/Bisnis
Peternakan sapi/Bisnis

Bisnis.com, BANDA ACEH--Badan Investasi dan Promosi Aceh menilai pembaruan data masih menjadi salah satu kendala kinerja realisasi investasi di sektor peternakan. Adapun, investor membutuhkan data baru untuk mengkalkulasi potensi investasi.

Kepala Sub Bidang Pengawasan Investasi BIP Aceh Zulkifli Hamid menuturkan, saat ini data yang disuguhkan tim ahli sebagai presentasi potensi investasi masih menggunakan data lama.

"Belum ada pembaruan. Misalnya, tidak ada keterangan jelas status kepemilikan lahan, apa milik masyarakat atau pemerintah daerah. Prosedurnya harus bagaimana, jika ingin berinvestasi di daerah," ujarnya, Senin (10/11/2014).

Lebih lanjut, data baru juga harus mencakup insratruktur pendukung yang telah ada di daerah, agar investor mendapatkan gambaran mengenai keseluruhan proyek.

Sebelumnya, BIP Aceh tengah getol memetakan potensi investasi peternakan di beberapa daerah di antaranya Bener Meriah, Aceh Besar, dan Pidie.

Kepala Bidang Promosi BIP Aceh Netty Muharni mengatakan, ketersediaan lokasi, pemilik lahan, dan sistem penggunaan lahan untuk investasi selalu menjadi pertanyaan utama investor.

"Investor bukan hanya ingin data umum, tapi fokus data lokasi investasi. Dinas Peternakan kabupaten dan kota harus menyediakan data tersebut secara detil," tuturnya.

Selain masalah data baru dan detil, potensi sektor peternakan di Aceh saat ini terkendala pola pemeliharaan yang salah, dan belum ada regulasi ketat terkait dengan sapi bibit. Adapun, selama ini masyarakat cenderung menjual ternak unggul sehingga stok induk berkurang. Selain itu, adaptasi teknologi peternakan oleh masyarakat juga masih minim.

Hingga kuartal III/2014, realisasi investasi di Aceh mencapai Rp4,09 triliun atau melorot 0,59% dari periode yang sama tahun lalu Rp4,12 triliun.

Adapun, realisasi selama kuartal III/2014 telah menyerap tenaga kerja 3.631 orang yang terdiri dari 3.109 orang dari PMDN, dan PMA 522 orang. Penyerapan tenaga kerja ini meningkat 62,9% dari periode yang sama pada tahun lalu 2.229 orang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper