Bisnis.com, MOSKWA--Bank Sentral Rusia (Bank of Russia/BOR) memangkas proyeksi pertumbuhan nasionalnya hingga menjadi 0% pada 2015 dengan asumsi sanksi ekonomi dari Eropa dan AS tetap berlaku dan reata harga minyak berada di level US$95 per barel.
Deputi Gubernur BOR Ksenia Yudaeva menyatakan dewan gubernur juga sepakat melonggarkan target inflasi jangka menengah 4% yang sebelumnya mampu dicapai pada 2016 menjadi mundur setahun.
Dia menjabarkan jika dewan gubernur juga telah menyepakati revisi rencana kebijakan moneter 2015-2017.
Dalam revisi tersebut, tambahnya, tertuang skenario dasar yang memperkirakan jika sanksi akibat krisis Ukraina akan bertahan hingga akhir 2017.
"Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter ketat hanya jika ada resiko peningkatan inflasi yang signifikan seiring dengan tren ekonomi dan politik eksternal," ungkap Ksenia, Senin (10/11).
Dia menuturkan keputusan meningkatkan suku bunga acuan pada tahun ini untuk membantu menahan depresiasi rubel terhadap dolar AS yang akan jauh lebih buruk, lebih dari 10%, jika tidak ada langkah tersebut.
Bank Sentral Prediksi Ekonomi Rusia 2015 Stagnan
Bank Sentral Rusia (Bank of Russia/BOR) memangkas proyeksi pertumbuhan nasionalnya hingga menjadi 0% pada 2015 dengan asumsi sanksi ekonomi dari Eropa dan AS tetap berlaku dan reata harga minyak berada di level US$95 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium