Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MABES POLRI Sita BCC Hotel di Batam

Bareskrim Mabes Polri menyita The BCC Hotel and Residence di Penuin, Batam, terkait kasus dugaan penipuan oleh pihak pengelola terhadap pemilik terdahulu.
The BCC Hotel and Residence di Penuin, Batam. /asiarooms.com
The BCC Hotel and Residence di Penuin, Batam. /asiarooms.com

Bisnis.com, BATAM - Bareskrim Mabes Polri menyita The BCC Hotel and Residence di Penuin, Batam, terkait kasus dugaan penipuan oleh pihak pengelola terhadap pemilik terdahulu.

Penyitaan dilakukan Jumat sekitar pukul 15.00 WIB oleh Tim Mabes Polri dibantu belasan personel Polda Kepri yang dipimpin Direktur Sabhara Kombes Pol Anang Sumpena.

Petugas langsung memasang dua papan pengumuman bertuliskan "Disita dan Dalam Pengawasan Bareskrim Mabes Polri berdasarkan penetapan izin penyitaan dari Pengadilan Negeri Batam nomor: 556/PEN.PID/2014/PN.BTM, tanggal 22 Juli 2014.

Kawasan yang disita mencakup tanah seluas 3.747 meter persegi berikut bangunan diatasnya yang dikenal sebagai Hotal Batam City Condotel (BCC Hotel), terletak di Jalan Bunga Mawar, Baloi Kusuma Nomor 5, Kelurahan Batu Selicin, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, sebagaimana yang tercantum dalam sertifikat hak guna bangunan nomor 822 A.N. PT. Bangun Megah Semesta Beserta Pecahannya.

Usia penyegelan sekitar pukul 16.00 WIB, polisi tidak memberikan keterangan apapun kepala belasan wartawan yang sudah menunggu.

Pihak manajemen tempat tersebut juga tidak bersedia memberikan keterangan terkait tindakan Mabes Polri tersebut. "Maaf, manajemen tidak bersedia memberikan pernyataan," ujar seorang petugas keamanan setempat usai berkomunikasi dengan manajemen.

Berdasarkan pantauan Antara, meski sudah disita namun kegiatan pada bangunan 25 lantai tersebut masih berlangsung normal.

Sebelumnya, pihak kepolisian sudah dua kali hendak menyita lahan dan bangunan tersebut namun selalu batal.

Juru bicara pemilik CC yang merupakan pemegang saham dan pelapor atas penipuan jual beli dengan TP (yang saat ini mengelola kawasan tersebut), Edward Banner mengatakan kliennya belum menerima dana atas penjualan kawasan tersebut.

"Kalau dia bilang sudah membeli seharusnya kami menerima pembayaran. Namun sampai saat ini tidak ada pembayaran itu. Yang ada ini ada pemalsuan dokumen," kata dia.

Kasus tersebut, kata dia, sudah dilaporkan ke Mabes Polri dengan nomor perkaranya LP/587/VI/2014/.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper