Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berjanji akan menaikkan anggaran pertahanan hingga tiga kali lipat dari posisi sekarang Rp150 triliun jika pertumbuhan ekonomi tembus hingga di atas 7%.
"Kalau pertumbuhan ekonomi kita bertumbuh di atas 7%, anggaran pertahanan kita bisa tiga kali lipat daripada yang sekarang," katanya seusai meninjau pameran Industri Pertahanan Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Pada saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, anggaran pertahanan periode 2010-2014 dianggarkan Rp150 triliun dari APBN untuk pembelian alutsista. Jumlah itu dapat memenuhi kekuatan minimal pertahanan atau Minimum Essential Force mencapai angka 38%.
Kekuatan tersebut, lanjut Jokowi akan terus ditingkatkan dengan catatan pertumbuhan ekonominya bagus sehingga penerimaan negara melonjak. Penerimaan negara itulah yang akan digunakan sebagai anggaran untuk memperkuat sektor pertahanan.
Saat meninjau pameran industri alat pertahanan bertaraf internasional tersebut, Presiden menyempatkan diri mampir di stan Paviliun Korea. Presiden melihat beberapa produk pesawat dan persenjataan yang dipajang di hall A JIExpo.
Jokowi berharap ada kerja sama dengan negara lain dalam membangun sistem persenjataan misalnya menambah kapasitas dan transfer teknologi. "Saya kira teknologi seperti itu yang kita butuhkan, dan kalau itu kita lakukan dengan semua negara dan tidak ada ketergantungan dengan satu dua negara akan lebih baik," ujar Jokowi.