Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Riau mendorong perusahaan perkebunan kelapa sawit memanfaatkan limbahnya sebagai biomassa yang menjadi sumber energi untuk pembangkit listrik, menggantikan bahan bakar minyak dan batu bara.
Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, mengatakan luasnya perkebunan di Riau menghasilkan potensi biomassa yang besar. Selama ini, limbah sawit hanya dibuang sebagai limbah oleh perusahaan, sehingga mencemari lingkungan disekitarnya.
“187 perusahaan kelapa sawit di Riau dapat menghasilkan biomassa untuk menghasilkan listrik 187 megawatt, dan bisa mengalahkan produksi listrik dari PLTA Kotopanjang dengan kapasitas 115 megawatt,” katanya di Pekanbaru, Selasa (4/11).
Perkebunan kelapa sawit di Riau menghasilkan limbah seperti cangkang, fiber, tandan kosong, dan limbah cair atau gas yang menjadi sumber energi terbarukan.
Zulher menuturkan dengan potensi biomassa yang dimiliki Riau saat ini, seharusnya daerah tersebut tidak lagi mengalami krisis listrik. Sayangnya, hingga kini belum semua perusahaan kelapa sawit memanfaatkan limbahnya sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.
Dengan luas kebun sawit yang mencapai 2,2 juta hektare, Riau memiliki potensi 16,23 juta meter kubik limbah cair sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi 90 megawatt listrik. Pemanfaatan limbah cair itu juga diperkirakan dapat mengurangi emisi karbondioksida hingga 568.000 ton per tahun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya telah meresmikan proyek percontohan pemanfaatan limbah cair sawit untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 1 megawatt di Rokan Hulu, yang dapat dimanfaatkan oleh 1.050 rumah tangga.