Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Pikat Investor Asing Bangun Infrastruktur

Presiden Joko Widodo melakukan presentasi langsung di depan puluhan investor asing yang tergabung dalam 20-20 Investment Association tentang kesempatan investasi sektor infrastruktur di Tanah Air.
Jokowi seusai dilantik /Reuters
Jokowi seusai dilantik /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan presentasi langsung di depan puluhan investor asing yang tergabung dalam 20-20 Investment Association tentang kesempatan investasi sektor infrastruktur di Tanah Air.

Sejumlah pembangunan infrastruktur baik jalan tol, pelabuhan, pembangkit listrik serta jalur kereta api dijelaskan komplit oleh presiden kepada gabungan investor yang mempunyai kekuatan dana US$8 triliun itu. Bahkan, jalan keluar pembebasan tanah pun disampaikan lengkap.

Presentasi langsung oleh Presiden didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menko Maritim Indroyono Soesilo menjadi daya tarik sendiri bagi para investor yang berkunjung ke Istana Kepresidenan.

"Mereka senang diterima Presiden, Pak Menko. Kita lihat kalau mereka punya kekuatan dan kemampuan akan kita terima sendiri," kata Jokowi saat ditemui wartawan seusai foto bersama di halaman Kantor Presiden, Jakarta Selasa (4/11/2014).

Namun, kedatangan para investor saat ini masih sekedar mendengarkan presentasi dari Presiden sehingga belum ada komitmen untuk membangun sebuah proyek infrastruktur. Investor harus melakukan survei langsung mengenai potensi investasi di sejumlah daerah.

Jokowi menegaskan komitmen investasi akan disampaikan kepada publik ketika sudah mendekati direalisasi. "Nanti lah kalau sudah kira-kira mendekati itu, kita bicara. Kalau baru seperti ini saya enggak mau ngomong tinggi-tinggi," ujarnya.

Hanya saja, Presiden berharap pembangunan infrastruktur dipercepat dengan melibatkan investor karena kekuatan APBN tidak mencukupi. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak ingin menunda terlalu lama.

"Kalau semakin ditunda akan semakin mahal, semakin naik harganya. Kita libatkan investor untuk masuk ke bidang-bidang itu, tapi bidang lain nanti dulu," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper