Bisnis.com, SEMARANG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah menetapkan lima kabupaten sebagai wilayah potensi produksi garam guna membantu program pemerintah untuk swasembada garam 2015. Program pemerintah itu dikenal dengan Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyar (Pugar).
Kepala Disperindag Jateng Petrus Edison Ambarura mengaku prihatin dengan industri garam di dalam negeri. Menurutnya, Indonesia sebagai negara maritim dengan 70% wilayah lautan, namun belum bisa memenuhi kebutuhan garam di Tanah Air.
Hingga saat ini, produksi garam secara nasional mencapai 2,5 juta ton per tahun. Sementara konsumsi garam secara nasional mencapai 3,5 juta ton. Kekurangannya diperoleh dari impor.
”Kami siap membantu pemerintah untuk mengurangi impor. Dengan program itu, kami pilih Kabupaten Rembang, Pati, Jepara, Demak dan Brebes," ujarnya dalam acara Sosialisasi dan Promosi Hasil Litbang Terapan Kementerian Perindustrian di Semarang, Kamis (30/10/2014).
Edison memaparkan program pemerintah itu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat petani garam melalui prinsip bottom up.
Dengan memanfaatkan petani garam di wilayah yang berpotensi bisa memproduksi garam, Edison optimis swasembada garam nasional akan tercapai pada tahun depan.
"Minimal produksi garam dari Jawa Tengah bisa berkontribusi di tingkat nasional,” paparnya.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, Sudarto mengungkapkan bahwa dengan menerapkan teknologi sistem kristalisasi garam menggunakan mendia isolator tersebut akan meningkatkan produktivitas rata-rata mencapai angka 100% jika dibandingkan dengan menggunakan meja kristalisasi tanah.
Kualitas garam yang dihasilkan juga meningkat menjadi lebih bersih, homogen dan dapat dibuat atau direncanakan untuk garam bahan baku konsumsi yang kualitasnya dengan kadar NaCl lebih besar dari 94% dan garam industri dengan kadar kurang dari 97%.