Bisnis.com, LONDON – Kendati masih menghadapi risiko geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi, keyakinan konsumen global menjelang akhir tahun 2014 menunjukkan penguatan, menyambut pemulihan dua negara perekonomian besar dunia, Amerika Serikat dan India.
Survei bertajuk Global Consumer Confidence Index yang dipublikasikan lembaga survei berbasis di Amerika Serikat, Nielsen mengemukakan selama kuartal III/2014 konsumen negara-negara dunia lebih menunjukkan keyakinan mengenai situasi finansial mereka.
Data menunjukkan konsumen India merupakan yang paling percaya diri, seiring terpilihnya Perdana Menteri Narendra Modi pada Mei lalu. Modi diyakini akan mengimplementasikan langkah-langkah reformasi untuk mengakselerasi pertumbuhan.
“Indeks konsumen India naik level karena masih euforia dengan perdana menteri terpilih,” ungkap Presiden Nielsen India, Piyush Mathur.
Posisi tertinggi India dengan indeks 126 diikuti oleh Indonesia dengan indeks keyakinan konsumen berada di level 125. Jika sentimen yang sama terjadi di Indonesia, keyakinan konsumen dapat meningkat bersamaan dengan dilantiknya presiden baru.
Hal serupa juga terjadi di Amerika Serikat, di mana indeks konsumen menunjukkan tingkat tinggi, seiring pemulihan Negeri Paman Sam. Dengan pemulihan berangsur, konsumen AS menilai negara tersebut akan segera menekan jumlah penganggurannya.
“Konsumen AS pada kuartal III menunjukkan peningkatan signifikan dari periode sama tahun lalu. Konsumen AS lebih optimistis menyambut pemulihan yang akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja sehingga menstabilkan upah,” ungkap Senior Vice President Nielsen, Louise Keely di London.
Beberapa faktor yang menjadi pendorong utama penguatan kepercayaan diri konsumen, selain pemulihan perekonomian negara, yaitu jatuhnya harga komoditas-komoditas penting seperti bahan bakar dan harga makanan. Selain itu, pasar properti pun menunjukkan peningkatan.