Bisnis.com, MANILA – Bank sentral Filipina mempertahankan tingkat suku bunga 4% menyusul data yang menunjukkan laju inflasi negara tersebut mulai melambat.
Keputusan Bangko Sentral ng Pilipinas ini sejalan dengan prediksi sebagian besar ekonom yang disurvei Bloomberg.
Sebelumnya, atas kekhawatiran inflasi tinggi, bank sentral Filipina menerapkan langkah-langkah pengetatan moneter. Faktor utama yang mendorong keputusan bank sentral tersebut yaitu penurunan harga minyak dunia.
“Bank sentral tidak akan mengubah tingkat suku bunga karena inflasi mulai melambat. Hingga kini harga makanan dan minyak masih terjangkau,” ungkap ekonom HSBC Holdings Plc, Trinh Nguyen, Kamis (23/10/2014).
Meski inflasi negara-negara tetangganya di Asia Tenggara juga menunjukkan perlambatan dalam tiga bulan terakhir, dewan bank sentral menyampaikan otoritas moneter akan tetap memantau kondisi harga.
Adapun, bank sentral Filipina menaikkan tingkat suku bunganya pada Juli lalu menjadi 3,75%, pertama sejak 2011.
Dua bulan setelahnya, tingkat suku bunga dinaikkan ke level 4% untuk mewaspadai risiko inflasi tinggi.
Kantor Statistik Filipina mencatat inflasi September negara tersebut berada di level 4,4%, melambat setelah dua bulan sebelumnya mencapai level tinggi 4,9%.