Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Catatkan Kenaikan Ekspor

Ekspor Jepang mencatat kenaikan 6,9% pada September dari periode sama tahun sebelumnya, laju pertumbuhan tertinggi dalam 7 bulan terakhir.

Bisnis.com, TOKYO – Ekspor Jepang mencatat kenaikan 6,9% pada September dari periode sama tahun sebelumnya, laju pertumbuhan tertinggi dalam 7 bulan terakhir. Data ekspor ini menjadi berita baik bagi Perdana Menteri Shinzo Abe yang berencana kembali menaikkan pajak penjualan.

Tingkat ekspor tersebut lebih tinggi dari estimasi analis yang disurvei Bloomberg yaitu naik 6,5% sekaligus melonjak setelah terkoreksi 1,3% pada bulan sebelumnya. Di saat yang sama, impor tumbuh 6,2%, menyisakan defisit perdagangan 958,3 miliar yen atau setara US$9 miliar.

Kenaikan ekspor dan impor tersebut dinilai merupakan sinyal positif bagi otoritas fiskal dan moneter yang sejak kenaikan pajak penjualan April lalu, dihadapkan pada perlemahan konsumsi domestik dan perlambatan ekspor.

“Data tersebut sejalan dengan proyeksi Bank of Japan (BoJ) yang sebelumnya menyampaikan ekspor berangsur membaik dan akan berlanjut seperti itu,” ungkap ekonom Royal Bank of Scotland Grouo, Junko Nishioka di Tokyo, Rabu (22/10).

Seperti diketahui, BoJ mempertahankan proyeksi optimistis atas ekspor dan konsumsi domestik Negeri Sakura di tengah tujuan ekspor kunci Jepang yaitu China dan Eropa, tengah mengalami perlambatan ekonomi.

Perbaikan ekspor, menurut Junko merupakan langkah awal yang baik bagi para pengambil kebijakan Jepang untuk kembali fokus menggenjot pertumbuhan ekonomi yang lesu sejak Abe menaikkan pajak penjualan menjadi dari 5% menjadi 8% April lalu.

Di sisi lain, ekonom Norinchukin Research Institute Takeshi Minami menyampaikan pemerintah masih harus memantau ketat laju ekspor-impor mengingat pasar global belum pulih total sedangkan banyak perusahaan Jepang yang beroperasi di luar negeri.

“Ekspor memang pulih, namun belum tentu akan terus menunjukkan tren kenaikan. Momentum kenaikan eskpor belum dapat dipastikan karena beberapa pabrik mobil Jepang mengalihkan produksi ke luar negeri,” ungkap Takeshi.

Meski BoJ berkukuh perekonomian akan melaju sesuai treknya, Takeshi memprediksi bank sentral tersebut akan memangkas proyeksi pertumbuhannya akhir bulan ini. Dia merujuk pada ekspor dan permintaan domestik yang belum stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper