Bisnis.com, SURABAYA--Pemerintah Provinsi Jawa Timur menambah modal Bank UMKM Rp200 miliar yang akan digunakan sebagai modal pembentukan divisi khusus pembiayaan pertanian.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan pilihan penambahan modal sudah melalui pertimbangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terutama sebagai respons atas rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membentuk bank khusus pertanian.
"OJK lantas menyarankan agar fungsi tersebut masuk ke Bank UMKM dalam divisi khusus," jelasnya di Surabaya, Selasa (21/10/2014).
Menurutnya modal dasar yang disetorkan pemerintah daerah di Jawa Timur di Bank UMKM Rp187 miliar. Dana tersebut ditujukan agar bank perkreditan rakyat ini ekspansif dalam pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah.
Soekarwo menilai fokus ke segmen UMKM saja ternyata tidak cukup mendorong percepatan ekonomi daerah. Sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana membentuk bank tani yang belakangan dinilai kurang strategis bila berdiri sendiri.
"Jadi yang Rp200 miliar khusus untuk sektor pertanian sebagai penyertaan modal tahun depan. Rinciannya Rp160 miliar dari Provinsi dan Rp26 miliar dari pemerintah daerah lain dan sisanya masih dibahas siapa saja yang menambah," urainya.
Gubernur menilai teknis pembentukan divisi khusus pertanian juga tidak sulit. Langkah tersebut hanya perlu dibahas ditingkat pemegang saham dan secara teknis dari konsultasi dengan OJK dinilai sangat memungkinkan.
"Hanya yang paling perlu diperhatikan penguatan penyelia dan auditor bila ingin masuk ke segmen ini," tambahnya.
Adapun pola bisnis yang dijalankan, kata dia, serupa dengan kredit UMKM yang telah berjalan.
Bunga yang dikenakan atas pinjaman 6%, penagihan dilakukan per satu bulan sekali dengan tetap memperhatikan kelayakan usaha.
Dia menilai dengan pola semacam ini maka kapitasi pertanian bisa semakin membesar. Sehingga peran sektor ini terhadap ekonomi daerah juga berkembang semakin signifikan.