Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Kedua: Jokowi Betah Ngantor di Istana

Jarum arloji menunjukkan pukul 09.00 ketika mobil sedan berbendara Papua New Guinea parkir di samping kanan lobby Istana Merdeka. Perdana Menteri PGN Peter ONeill sedang bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Bisnis.com, JAKARTA--Jarum arloji menunjukkan pukul 09.00 ketika mobil sedan berbendara Papua New Guinea parkir di samping kanan lobby Istana Merdeka. Perdana Menteri PGN Peter O’Neill sedang bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Untuk pertama kalinya Jokowi bertemu Peter membicarakan kerjasama kedua negara. Salah satu materi yang dibicarakan adalah tentang rencana pembukaan bank di negara yang berbatasan langsung dengan RI tersebut.

Pertemuan dua kepala negara itu mengawali hari kedua Jokowi setelah pelantikan di gedung MPR 20 Oktober 2014. Seusai acara, Jokowi mengantar Peter sampai di depan pintu mobil. Seperti kawan lama kenal, ia terlihat ramah,  

Adapun pengamanan paspampres terlihat longgar, sehingga Jokowi bersedia wawancara langsung atau doorstop.

Hal ini memudahkan para awak media melontarkan tanya jawab karena era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jarang terjadi wawancara seperti itu.
 
Sekitar 10 menit berselang, tamu berikutnya sudah hadir yakni Menteri Industri dan Perdagangan Rusia Denis Muntarov.

Tidak lama, rombongan Wakil Ketua Kongres Tiongkok Madam Yan Junqi juga berkunjung. Kali ini Jokowi tidak memberikan keterangan pers.

Memasuki waktu makan siang, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan politikus PDI Perjuangan Aria Bima muncul di Istana.
Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar disebut-sebut masuk dalam radar menteri kabinet Jokowi-JK tetapi ia cuma melambaikan tangan ketika diwawancara.

Sedangkan Aria Bima laporan terkait perkembangan koalisi. “Saya bukan urusan kabinet, saya hanya memastikan PPP masuk ke dalam kabinet. Akhirnya bapak sepakat bahwa PPP diakomodasi di dalam,” kata Bima.

Jokowi juga memanggil politikus Hanura Yuddy Chrisnandi dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara. Mereka dipanggil terkait pencalonannya sebagai menteri. Bahkan Yuddy optimistis akan menduduki salah satu jabatan menteri.

Para tamu undangan Jokowi ini kehadirannya tidak diketahui oleh awak media. Protokoler kepresidenan sengaja menjemput tamu Presiden dengan mobil VW Caravelle berkaca hitam gelap dan wartawan diminta menjauh dari Istana Merdeka.

Beberapa kali tamu yang hadir baru diketahui saat keluar dari mobil VIP berkapasitas 8 orang tersebut. Seliwran kendaraan antar jemput tamu menjadi pemandangan pada hari kedua Jokowi di Istana kepresiden.

Selain para calon menteri, juga hadir sahabat Jokowi yakni mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Purn TNI Hendropriyono dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.

Bersama Jokowi membicarakan soal kesehatan Hendropriyono yang tidak kunjung sembuh.

Disela menerima para tamu tersebut, Jokowi sama sekali tidak keluar dari Istana Merdeka. Kondisi ini berbeda ketika menjabat sebagai Gubernur yang hanya betah sampai makan siang di kantor. Selebihnya lebih banyak kerja di lapangan untuk blusukan atau menghadiri acara undangan.
 
Tamu terakhir yang diketahui media adalah Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Ia lebar saat keluar dari mobil Caravelle. “Ada barang yang tertinggal,” ujarnya.

Adapun Jokowi belum terlihat keluar dari Istana Merdeka untuk menemui wartawan. Berbeda ketika menjadi Gubernur yang lebih banyak kerja di luar ruangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper