Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serahkan Harga Bahan Bakar pada Pasar, Modi Siap Gaet Investor

Menyusul keputusannya untuk menghentikan intervensi pemerintah pada penetapan harga bahan bakar diesel, Modi dinilai telah mengambil keputusan signifikan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi India.
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters
Perdana Menteri India Narendra Modi /reuters

Bisnis.com, NEW DELHI – Menyusul keputusannya untuk menghentikan intervensi pemerintah pada penetapan harga bahan bakar diesel, Modi dinilai telah mengambil keputusan signifikan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi India.

Analis Spiro Sovereign Strategy, Nicholas Spiro menyampaikan keputusan Modi untuk menyerahkan ketentuan harga diesel sesuai pasar internasional  tersebut merupakan kabar baik bagi investor dan meningkatkan keyakinan mereka atas komitmen Modi dalam mengambil kebijakan fiskal dan mengimplementasikan reformasi struktural.

“Semakin kuat posisi partai pendukung Modi di level pemerintahan, semakin luas kesempatan Modi untuk menerapkan reformasi-reformasi penting,” ungkap Nicholas, Senin (20/10).

Ia menilai kini Modi sebaiknya fokus menarik investor datang ke India dan meningkatkan pendapatan negara melalui penerimaan pajak barang dan jasa.

Seperti diketahui, Modi memutuskan untuk menarik alokasi subsidi bahan bakar pada bujet negara, yang dalam beberapa tahun terakhir menyebabkan lebarnya defisit anggaran negara tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB).

Gubernur bank sentral India Raghuram Rajan berulang kali meyakinkan rekannya tersebut untuk memanfaatkan penurunan harga minyak mentah Brent, yang disusul oleh penurunan berangsur inflasi negara itu.

Sepanjang tahun ini minyak mentah Brent telah mengalami penurunan tajam 38%, diperdagangkan terendah sejak 2010, terdampak oleh situasi geopolitik dunia dan perlemahan sejumlah negara adidaya. Adapun inflasi September India berada di level 6,46%, terendah sejak 2012. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper