Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Susu Turun 1.000 Liter Per Hari

Peternak sapi perah di Kota Batu, Jawa Timur, membutuhkan perhatian pemerintah daerah (pemda) terkait untuk menjaga kelangsungan produksi susu segar yang cenderung turun saat musim kemarau seperti saat ini.

Bisnis.com, BATU - Peternak sapi perah di Kota Batu, Jawa Timur, membutuhkan perhatian pemerintah daerah (pemda) terkait untuk menjaga kelangsungan produksi susu segar yang cenderung turun saat musim kemarau seperti saat ini.

Ketua KUD Kota Batu, Ismail Hasan, mengatakan sejak musim kemarau produksi susu cenderung turun rata-rata 1.000 liter (1 ton) setiap harinya. Kondisi tersebut diketahui dari hasil setoran susu ke KUD dari 17 ton saat normal menjadi 16 ton per hari.

"Peternak membutuhkan perhatian pemkot utamanya subsidi pakan hijauan yang sangat dibutuhkan sewaktu musim kemarau seperti sekarang ini,” kata Ismail, Minggu (19/10/2014).

Jumlah peternak aktif anggota KUD Batu lebih dari 1.000 orang. Sebagian besar di antara mereka saat ini kesulitan untuk mendapatkan pakan hijauan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pakan hijauan utamanya rumput gajah harus bergerilya ke wilayah Jombang dan Kediri dengan harga yang mahal. Sementara perhatian yang diberikan pemkot Batu melalui dinas pertanian dan perkebunan relatif minim.

 “Harapannya setiap musim kemarau dinas pertanian bisa mengupayakan ketersediaan rumput gajah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki,” jelas dia.

Namun hal itu tidak dilakukan termasuk dengan menerjunkan petugas ke lapangan. Sehingga terkesan peternak di Batu harus berjuang sendiri sementara di sisi lain susu segar produksi peternak menjadi andalan bagi pemkot untuk mendukung sektor pariwisata.

Suyatno, peternak sapi perah di Dusun Dresel Desa Oro-oro Ombo Kota Batu, mengatakan di tengah sulitnya mencari pakan hijauan seperti saat ini pihaknya terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam.

“Untuk menjaga kelangsungan produksi susu per ekor sedikitnya harus mengeluarkan alokasi Rp100.000 per ekor untuk pakan hijauan karena sehari harus makan tiga kali,” ujarnya.

Dengan begitu produksi susu sapi miliknya per ekor terjaga di kisaran 24 liter per hari. Biaya tersebut belum termasuk untuk pakan lain termasuk polar yang mencapai Rp900.000-Rp1 juta per ekor untuk empat hari.

Karena untuk mendapatkan rumput gajah sulit, pakan hijauan yang diberikan adalah tebon (daun dan batang jagung) yang dibeli Rp6.000-Rp8.000 per ikat. Harga tersebut lebih mahal jika dibandingkan saat musim penghujan yang hanya Rp4.000-R-5.000 per ikat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper