Bisnis.com, JAKARTA — Anak-anak perlu diberi ruang untuk melakukan berbagai kegiatan,, agar mereka bisa menggali kreasi baru dan ber inovasi. Salah satunya dengan mendorong anak membuat kerajinan tangan.
Yandramin Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, menuturkan kegiatan dan produk kerajinan tangan saat ini sudah menjadi tren global. Oleh karena itu sebaiknya sejak dini akan-anak sudah dilatih kemampuan motoriknya untuk melakukan hal tersebut.
“Kegiatan membuat kerajinan tangan ini sangat diperlukan anak untuk melatih dan mengasah kemampuan motoriknya. Ini juga bisa menjadi alternatif bagi anak untuk mengantisipasi serbuan game virtual, termasuk perangkat gadget modern,” kata Halim di sela-sela kegiatan Connectorpenchallenge yang diadakan Faber-Castell di Jakarta, Minggu (19/10/2014) siang.
Dia menuturkan kehadiran teknologi dapat mendekatkan yang jauh, dan juga bisa menjauhkan yang dekat. “Jadi, tak heran jika dalam situasi bersama-sama, tapi tak saling berbicara, asyik dengan diri masing-masing. Terjadi keheningan dalam keramaian,” ungkapnya.
Misalnya saat makan bersama di luar, katanya, anak asyik dengan gadget-nya, orangtua juga tampak sibuk dengan HP-nya. “Bila dulu masalah anak dan orangtua muncul saat remaja, kini di usia dini masalah seperti itu sudah ada,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, perusahaan Faber-Castell yang sudah ada sejak 1990 di Indonesia, terus berkomitmen mengajak anak kreatif dan berionvasi, namun tetap dengan dengan keluarga.
Kegiatan Connectorpenchallenge dengan slogan Kamu bisa bikin apa?, tahun ini diluncurkan oleh Faber-Castell. Acara yang dilaksanakan September-Desember 2014 ini, katanya, untuk mendorong kreativitas anak, khususnya dalam membuat kerajinan tangan dengan memakai produk Connector Pen.
“Dalam kegiatan ini anak-anak bisa kreatif menampilkan imajinasinya. Dan terpenting lagi bisa mempererat hubungan emosional antara anak dan orangtua,” ungkap Halim.
Richard Panelewen, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, menambahkan, kegiatan itu dapat melahirkan kebersamaan dalam keluarga. “Apalagi bila hasil kerajianan tangan yang dibuat anak tersebut disimpan, bisa dijadikan memori indah sehingga mengandung nilai emosional tinggi,” katanya.