Bisnis.com, JAKARTA—Selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dinilai banyak membawa perubahan dalam kehidupan bangsa Indonesia, terutama di bidang kesejahteraan seperti pendidikan dan kesehatan.
“Contohnya di bidang pendidikan untuk kesejahteraan guru. Pada pemerintahan SBY ada sertifikasi guru. Pada 2008 baru 15,42% dari jumlah guru di Indonesia yang memiliki sertifikasi. Dan pada 2013 melonjak menjadi 95,5% yang sudah bersertifikasi,” kata M. Jafar Hafsah, Ketua Departemen Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Dalam diskusi publik bertema Satu dasawarsa catatan untuk Indonesia: Potret dan kebijakan kesejahteraan rakyat di bidang pendidikan dan kesehatan, Jafar menuturkan dengan memiliki sertifikasi, kehidupan para guru juga meningkat dan makin sejahtera.
Menurut dia, dengan meningkatnya kesejahteraan guru, maka masyarakat sekarang juga makin melirik profesi guru dan banyak yang ingin menjadi guru.
Contoh lainnya, lanjutnya, tingkat kemiskinan dan pengangguran selama pemerintahan SBY juga berkurang. “Menurut data pada 2004, jumlah kemiskinan di Indonesia mencapai 16,7% dari jumlah penduduk, dan pengangguran 9,9%. Pada 2013, angka kemiskinan menurun jadi 11,4%, dan angka pengangguran jadi 6,2%,” ungkapnya.
Sementara itu Dede Yusuf, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat yang baru saja dilantik, menyampaikan salut dengan kepemimpinan SBY.
“Walau di Indonesia banyak terdapat agama, dan berbagai perbedaan lainnya dalam masyarakat, namun tetap bisa bersatu. Contohnya Thailand yang memiliki beberapa perbedaan agama, sering terjadi konflik di negeri itu,” ujar Dede.
Menurut mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini, ada tiga prioritas utama dalam pembangunan di negeri ini. Yaitu pembangunan manusia, pembangunan infrastruktur daerah, dan pembangunan kesejahteraan bagi rakyat.
“Tiap kepala daerah, harus berpikir dan mencari strategi, pembangunan mana yang didahulukan. Apakah pembangunan SDM, infrastruktur daerah, atau kesejahteraan,” katanya.
Untuk infrastruktur, lanjutnya, contohnya makanan. Dengan semakin bertambah banyak jumlah penduduk, makin besar pula kebutuhan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
“Sementara sawah makin berkurang lahannya, dan tentu saja hasilnya juga kurang. Ini merupakan salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintahan mendatang,” ujar selebritas yang berubah haluan menjadi politisi ini.